Research Repository

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TANAMAN BAWANG MERAH DI KECAMATAN BANDA MULIA KABUPATEN ACEH TAMIANG

Show simple item record

dc.contributor.author ARTIA, YUNITA
dc.date.accessioned 2023-06-21T04:17:24Z
dc.date.available 2023-06-21T04:17:24Z
dc.date.issued 2023-04-14
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/20747
dc.description.abstract Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang paling banyak di usahakan mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Bawang merah salah satu komoditas hortikultura yang biasa di gunakan sabagai bahan penyedap makanan, bahan baku industri makanan,obat-obatan dan disukai karena aroma dan rasanya yang khas, selain itu bawang merah merupakan sumber vitamin B, C, kalsium, fosofor,dan mineral. Komoditas bawang merah ini juga merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Aceh Tamiang merupakan salah satu wilayah yang mengembangkan tanaman bawang merah. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal (kekuatan, kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan acaman ) yang dihadapi dan dimiliki oleh agribisnis bawang maerah serta untuk mengetahui strategi pengembangan agribisnis bawang merah di Kecamatan Banda Mulia Kabupaten Aceh Tamiang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive atau disengaja, yaitu suatu teknik penentuan daerah berdasarkan pertimbangan tertentu dikarenakan daerah tersebut merupakan daerah iii penanaman tanaman bawang merah. jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20. Dilihat dari faktor internal bahwa skor tertinggi adalah ketersediaan bibit dengan nilai skor 0,74 yang merupakan kekuatan pada pengembangan agribisnis bawang merah. Kemudian kelemahan dengan skor tertinggi adalah harga jual yang tidak stabil dengan nilai skor 0,27. Sedangkan pada faktor eksternal pada peluang dengan skor tertinggi adalah permintaan bawang merah dengan nilai skor 1,12. Dan skor tertinggi pada ancaman terdapat pada adanya tengkulak dengan nilai skor 0,35. Berdasarkan hasil identifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat), maka dapat disusun matriks SWOT. Formulasi matriks SWOT akan memberikan empat alternatif strategi utama diantaranya strategi strength-opportunities (S-O), strategi strength-threat(S-T), strategi weakness opportunities (W-O) dan strategi weakness-threat (W-T). Analisis strategi pengembangan yang dilakukan dalam penelitian bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pengembangan agribisnis bawang merah. en_US
dc.subject Agribisnis en_US
dc.subject Bawang Merah en_US
dc.title PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TANAMAN BAWANG MERAH DI KECAMATAN BANDA MULIA KABUPATEN ACEH TAMIANG en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account