Abstract:
Perlintasan kereta api adalah persilangan antara jalur kereta api dengan jalan, baik
jalan raya ataupun jalan setapak. Keberadaan perlintasan sebidang dapat
menimbulkan berbagai masalah, diantaranya kemacetan dan kecelakaan.
Kemacetan di perlintasan sebidang terjadi karena ditutupnya pintu perlintasan
untuk mendahulukan perjalanan kereta api sehingga terjadi antrian kendaraan
bermotor. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara
volume, kecepatan, dan kerapatan lalu lintas pada ruas jalan yang di pengaruhi
perlintasan kereta api, mengetahui nilai tundaan dan antrian yang terjadi pada saat
pintu perlintasan tertutup. Dalam analisis ini digunakan Pedoman Kapasitas Jalan
Indonesia 2014 dan metode Greenshields. Dari hasil dari perhitungan yang
dilakukan diketahui bahwa pada lokasi Jalan Tanpa Hambatan pengemudi dapat
memilih kecepatannya namun ketika memasuki lokasi Jalan ada Hambatan
kecepatan akan menurun karena adanya hambatan lalu lintas dan rambu-rambu
bahwasannya pengemudi memasuki pelintasan sebidang jalan dengan rel kereta
api. Pada lokasi jalan tanpa hambatan nilai kecepatan arus bebas Ūf 38.01
km/jam, nilai kerapatan Kj 249.71 dan volume maksimum 4746.28 skr/jam,
sedangkan pada lokasi jalan ada hambatan nilai kecepatan arus bebas Ūf 26.54
km/jam, nilai kerapatan Kj 342.92 dan volume maksimum 4551.69 skr/jam.
Kondisi antrian dan tundaan maksimum terjadi pada periode 16.34.00- 16.35.56,
dimana menghasilkan waktu pelepasan ta = 1.13 detik, waktu pemulihan tb = 2.27
detik, panjang antrian maksimum = 0,008 Km, jumlah kendaraan antrian N = 2.84
skr/jam, serta rata-rata tundaan sebesar 60.84 detik.