Abstract:
Untuk mewujudkan kondisi prasarana jalan rel yang baik dan handal, maka perlu
dilakukan perawatan dengan baik dan benar secara rutin agar tetap dapat dilalui
kereta api dengan aman, nyaman sesuai dengan kecepatan dan tekanan gandar
yang telah ditentukan, sehingga dengan kondisi prasarana yang baik dan handal
diharapkan dapat terwujudnya peningkatan keselamatan dan keamanan
perkeretaapian. Jalur Kereta Api Lintas Kisaran – Rantau Prapat merupakan
bagian dari Trans Sumatera Railways yang telah dibangun sejak tahun 1937 dan
terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kondisi eksisting jalan
rel dengan kelas jalan III menggunakan tipe R42 dan memiliki kecepatan 70
km/jam. Dengan meningkatkan Track Quality Index (TQI) Jalur Kereta Api dari
Kelas III menjadi kelas I berikut dengan penggantian rel tipe R.42 menjadi R.54
dan mengganti bantalan rel yang digunakan sepanjang Jaur Kereta Api. Maka dari
itu, penilitian ini akan menganalisis penggantian R.42 menjadi R.54 pada proyek
Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Kisaran - Rantau Parapat Segmen Kisaran
Mambang – Muda. Dalam hal ini, menganalisis kedua tipe rel tersebut ditinjau
dari karakteristik beban serta tegangan yang terjadi. Setelah melalui proses
perhitungan, maka dapat diketahui bahwa nilai tegangan sebesar σ = 1.466,616
kg/cm2 < σizin = 1.325 kg/cm2. Dan nilai dari tegangan yang terjadi di dasar rel
sebesar Sbase = 1.065,056 kg/cm2 < Sbase izin =1042,3 kg/cm2. Oleh karena itu
tipe rel R42 tidak dapat digunakan untuk kelas jalan I. Setelah dilakukannya
peningkatan terhadap jalur kereta api menggunakan R54, nilai tegangan yang
dihasilkan adalah sebesar tegangan sebesar σ = 930,127 kg/cm2 < σizin = 1.325
kg/cm2. Dan nilai dari tegangan yang terjadi di dasar rel sebesar Sbase = 987,455
kg/cm2 < Sbase izin = 1042,3 kg/cm2.Tegangan yang terjadi tidak boleh
melebihi tegangan ijin baja.