Abstract:
Jembatan adalah suatu struktur yang berfungsi sebagai lintasan untuk
memperpendek jarak dengan menyebrangi suatu rintangan tanpa menutup
rintangan itu sendiri. Di beberapa daerah kota besar di Indonesia, jembatan yang
terbangun sering kali mengalami kemacetan. Hal ini disebabkan oleh besarnya LHR
yang terus tumbuh dan struktur jembatan tidak mampu mengantisipasi terjadinya
pertumbuhan tersebut. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui perilaku struktur
jembatan baik dari lendutan maupun kekuatan terhadap model dari dua jenis
susunan girder yang berbeda. Analisis pembebanan yang dilakukan pada tugas
akhir ini berdasarkan SNI 1725:2016 tentang peraturan pembebanan jembatan dan
SNI 2833:2016 tentang peraturan gempa. Dalam tugas akhir ini terdapat dua model
tipe jembatan yang berbeda, yaitu model 1 dengan jarak as ke as girder sebesar 2,5
m dan model 2 dengan jarak as ke as girder sebesar 1,8 m. Struktur jembatan
dimodelkan dan dianalisis dengan bantuan software analisis struktur jembatan. Dari
hasil penelitian ini didapat lendutan maksimum untuk model 1 sebesar -0,0069 m
dan model 2 sebesar 0,0075 m. Momen ultimit, torsi ultimit, dan gaya geser ultimit
pada model 1 memiliki nilai masing - masing sebesar 14589,31 kNm, 244,68 kNm,
dan 2992,13 kN. Sedangkan Momen ultimit, torsi ultimit, dan gaya geser ultimit
pada model 2 memiliki nilai masing - masing sebesar 8368,38 kNm, 560,11 kNm,
dan 3696,67 kN. Sehingga jembatan dengan model 2 lebih efisien digunakan dari
segi lendutan dan kekuatan yang terjadi.