Research Repository

Mekanisme Penetapan Tersangka Kasus Penistaan Agama Melalui Video Di Media Sosial (Studi Kasus Satuan Reserse Kriminal Poltabes Medan)

Show simple item record

dc.contributor.author Daffa, Fahadi
dc.date.accessioned 2023-05-31T02:00:12Z
dc.date.available 2023-05-31T02:00:12Z
dc.date.issued 2022-12-22
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/20595
dc.description.abstract Perkembangan teknologi informasi yang terjadi di dunia dan juga di Indonesia, memiliki suatu dampak positif yang dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak, seperti halnya dapat mudah mengakses pembelajaran dari jarak jauh dan mengakses informasi apapun dan kapanpun dari manapun. Akan tetapi hal ini tak terlepas juga dari dampak negatif yang terjadi. Hal-hal yang negatif yang terjadi dari perkembangan teknologi infromasi salah satunya adalah Kasus Penistaan Agama yang terjadi di Kota Medan yang dilakukan oleh seorang pria berinisia RS warga labuhan deli dengan cara menempelkan kemaluannya di Kitab suci Al-Quran dan lalu menginjak-injaknya yang direkamnya secara pribadi, dalam hal ini bagaimana penyidik menetapkan status tersangka, mengingat perbuatan yang dilakukan oleh pelaku harus dibuktikan dulu tindak pidananya, dan masih ada kerancuan apakah penistaan agama delik aduan atau delik biasa. Maka dari itu mekanisme penetapan tersangka harus disesuaikan dengan ketentuan hukum yang berlaku.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi tersangka penistaan agama melalui video di media sosial, mekanisme penetapan tersangka kasus penistaan agama melalui video di media sosial oleh Satreskrim Poltabes Medan, kendala dan upaya yang dihadapi Satrreskrim Polrestabes Medan dalam menetapkan tersangka kasus penistaan agama melalui video di media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian normatif, bersifat deskriptif dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data yang bersumber dari ayat suci Al-Quran, kemudian alat pengumpul data yang digunakan adalah studi dokumen dan wawancara yang dilakukan di Polrestabes Kota Medan serta menggunakan analisis kualitatif. Faktor Yang Melatarbelakangi Tersangka Penistaan Agama Melalui Video Di Media Sosial adalah faktor psikis, hal ini dapat dilihat dari perbuatannya ketika melakukan penistaan agama untuk membuktikan cintanya kepada pasangannya dengan menggunakan kitab suci Al-Quran untuk bersumpah sambil melakukan perbuatan yang tidak senonoh. Mekanisme Penetapan Tersangka Kasus Penistaan Agama Melalui Video Di Media Sosial Oleh Satreskrim Poltabes Medan melalui beberapa tahapan dimulai dari adanya laporan atau aduan dari masyarakat ke Polrestabes Medan atau dari sumber lainnya karena dalam hal ini penistaan agama adalah delik biasa sehingga siapapun dapat melaporkan ke aparat kepolisian atau aparat sendiri yang mengetahui perbuatan tersebut, Kendala Dan Upaya Yang Dihadapi Satrreskrim Polrestabes Medan Dalam Menetapkan Tersangka Kasus Penistaan Agama Melalui Video Di Media Sosial tidak mengalami kendala yang terlalu rumit, hanya saja kendala yang dialami lebih condong ke faktor hukumnya, upaya yang dilakukan oleh Polrestabes Medan adalah dengan memanggil tokoh agama untuk menentukan apakah perbuatan yang diperiksa adalah penistaan agama en_US
dc.subject Mekanisme en_US
dc.subject Tersangka en_US
dc.subject Penistaan Agama en_US
dc.title Mekanisme Penetapan Tersangka Kasus Penistaan Agama Melalui Video Di Media Sosial (Studi Kasus Satuan Reserse Kriminal Poltabes Medan) en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account