Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi atas banyaknya opini publik dan isu tentang
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang berimbas pada timbulnya isu
media krisis seputar dirinya diberbagai media konvensional dan media digital.
Guna meredam isu media krisis tersebut, praktisi humas Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Sumatera Utara berupaya untuk terus membangun dan
mempertahankan citra positif Gubernur Sumatera Utara dimata publik agar
tercapainya fungsi kehumasan digital Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Tujuan penelitian ini ialah untuk menjelaskan bagaimana peran kehumasan digital
yang dilakukan praktisi humas, serta mengungkap bagaimana hambatan yang
dihadapi, dan juga untuk menelaah bagaimana pengelolaan konten yang
dikerjakan praktisi humas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif dengan empat orang informan dari Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini yakni wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat adanya
peran kehumasan digital yang dikerjakan praktisi humas Diskominfo Sumut.
Peran kehumasan tersebut ialah melakukan monitoring media, siaran podcast dan
live streaming di akun youtube @infosumutku, serta menjadi buzzer untuk
melawan haters di media online. Hambatan yang dialami berupa sikap dan prilaku
Gubernur yang tegas dan to the point sehingga menjadi target pers untuk
mempublikasikan berita negatif, dan pemanfaatan media digital juga terus
dilakukan hingga merambat tidak hanya ke media Youtube dan Instagram tetapi
juga ke akun tiktok untuk meraih dukungan generasi milenial dan generasi Z.