Abstract:
Saluran transmisi harus dirancang dengan mempertimbangkan beberapa aspek
seperti kehandalan, ekonomis, dan keamanan. Oleh karena itu, maka sistem
proteksi saluran transmisi harus bekerja dengan sensitif, selektif, cepat, maupun
handal pada saat terjadinya gangguan sambaran petir. Rele jarak dan Travelling
Wave Signal dapat mendeteksi titik gangguan pada saat saluran transmisi
mengalami gangguan akibat sambaran petir. Penelitian ini bertujuan menganalisa
kinerja Rele Jarak dan Traveling Wave Signal dalam menentukan titik gangguan
akibat sambaran petir pada Gardu Induk Glugur – Payageli. Dalam penelitian ini
akan menganalisa berbagai data pendukung yang didapatkan dari PT PLN
(PERSERO) untuk mengetahui setting an Rele Jarak dalam menentukan titik
gangguan serta mengetahui kinerja Travelling Wave Signal dalam menentukan titik
gangguan. Setting pada Rele Jarak yang tidak tepat akan mengakibatkan rele jarak
gagal bekerja sesuai dengan zona nya. Dalam penelitian ini rele jarak bekerja sesuai
dengan standard SPLN No. 0520-2K./DIR Tahun 2014 tetapi Rele jarak dalam
menentukan titik gangguan berdasarkan jarak aktual dilapangan memiliki
kesalahan pembacaan diatas 3%, sedangkan Travelling Wave Signal dalam
menentukan titik gangguan berdasarkan jarak aktual dilapangan memiliki
kesalahan pembacaan tidak melebihi 1%. Dari penelitian ini didapatkan
bahwasanya Travelling Wave Signal dapat digunakan di seluruh gardu induk yang
ada di Indonesia sebagai pembanding dalam menentukan lokasi titik gangguan.