Abstract:
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) merupakan organisasi yang
berusaha melakukan peningkatan profesionalisme guru dalam melaksanakan
pembelajaran di sekolahnya. Efektifitas MGMP dapat ditinjau dari kegiatan untuk
meningkatkan kompetensi profesional guru dalam menghasilkan kinerja dalam
bentuk produk guru dalam merencanakan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran dalam kegiatan MGMP. Berdasarkan
uraian ini, fokus penelitian ini adalah efektifas musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP) dalam meningkatkan kompetensi profesional guru di SMP Negeri kota
Tebing Tinggi Rayon SMP Negeri 1 Tebing Tinggi. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dan kuantitatif yang secara spesifik lebih diarahkan pada
penggunaan metode campuran. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah
bersifat primer, sedangkan pendekatan kuantitatif bersifat skunder. Pengumpulan
data kualitatif dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket.
Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mendukung temuan penelitian ini.
Analisis data kuantitatif menggunakan teknik analisis statistik. Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Efektivitas MGMP di SMPN 1 Tebing
Tinggi dalam meningkatkan kompetensi profesional guru dilaksanakan melalui
forum diskusi, pelatihan, workshop dan seminar serta penguatan komitmen kerja
melalui proses pembinaan, kordinasi dan pengendalian kepala semua anggota
MGMP yang dilaksanakan terjadwal dan terprogram. Peningkatan kompetensi
profesional ditunjukkan dengan mengembangkan program layanan akademik yang
berkaitan dengan pembelajaran yang efektif; mengembangkan kurikulum, silabus
dan melakukan analisis materi pelajaran, program tahunan, program semester,
rencana pelajaran (RPP), dan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), dan
modifikasi kurikulum merdeka belajar dengan memasukan pendidikan karakter
bangsa. serta merumuskan model pembelajaran yang variatif dan alat-alat peraga
praktik pembelajaran bahasa Indonesia. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh
MGMP SMPN Negeri 1 Tebing Tinggi terdiri dari kendala internal dan kendala
eksternal. Selain itu vakum selama wabah covid 19, sehingg MGMP tidak
menjalankan program, kondisi ini menyebabkan banyak program-program
MGMP yang terbengkalai diantaranya pengembangan kurikulum merdeka belajar,
guru dan sekolah penggerak, pengembangan materi dan RPP bidang studi Bahasa
Indonesia, dan penilaian bidang studi berbasis portofolio dan lainya yang tidak
tepat waktu, serta keterbatasan dana pembinaan untuk pelatihan dan seminar bagi
anggota MGMP