Abstract:
Analisi kondisi struktur perkerasan dengan data lendutan hasil pengukuran alat FWD (Falling Weight Deflectometer) adalah untuk mengevaluasi kekuatan struktur perkerasan terpasanga yang bersifat tidak merusak (non-destructive test). Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan menggunakan Metode AASHTO 1993 pada studi kasus ruas jalan Lingkar Luar Binjai.Menggunakan ESAL rencana tahun 2021 hingga 2031 sebesar 22.985.580pada ruas jalan Lingkar Luar Binjai, Metode AASHTO 1993 yang menghasilkan tebal lapis tambah (overlay) pada ruas jalan Lingkar Luar Binjai sebesar 9,92 cm. Dalam analisis kondisi struktural data lendutan FWD (Falling Weight Deflectometer) digunakan untuk menghitung beberapa variabel dalam Metode AASHTO 1993, yaitu: nilai Modulus Resilien dari Subgrade(M_R), nilai Modulus Efektif di atas tanah dasar (E_P). Kemudian perhitungan dilanjutkan dengan menggunakan data tabal perkerasan dan nilai PSI untuk mendapatkan Structural Number Original (〖SN〗_O), kumulatif ESAL aktual, Structural Number Effective (〖SN〗_eff), umur sisa perkerasan dan Structural Number in Future (〖SN〗_f). Pengasumsian tebal lapisan perkerasan mempengaruhi nilai Modulus Elastisitas pada saat proses perhitungan balik (Back Calculation). Hasil ini juga menentukan nilai Modulus Elastisitas yang diambil pada jarak yang memenuhi syarat r ≥ 0,7a_e yang nantinya akan mempengaruhi nilai 〖SN〗_eff dan 〖SN〗_f yang selanjutnya digunakan untuk menentukan tebal lapis tambah (Overlay)