Abstract:
Penelitian ini membahas tradisi Marpangir dalam menyambut bulan suci
Ramadhan pada etnis Mandailing di Kecamatan Natal. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui alasan marpangir dilakukan pada saat menyambut bulan
puasa oleh etnis Mandailing di Kecamatan Natal dan Bagaimana proses marpangir
menurut Etnis Mandailing di Kecamatan Natal. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Data
diperoleh melalui wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh bahwa makna tradisi Marpangir dalam menyambut bulan suci
Ramadhan pada etnis Mandailing di Kecamatan Natal dilihat dari latar belakang
Tradisi Marpangir merupakan tradisi yang dilakukan di petang hari terakhir
sebelum menjelang masuknya bulan suci Ramadhan. Tradisi ini dilakukan oleh
mayoritas warga di Mandailing Natal yang tentunya ingin melaksanakan ibadah
puasa pada esok hari. Adapun tujuan tradisi ini adalah untuk membersihkan diri
dan mengharumkan badan dalam memasuki bulan yang suci, dengan kata lain
menyambut bulan suci dengan badan yang bersih. Tradisi Marpangir merupakan
warisan nenek moyang orang yang sudah secara turun-temurun dilaksanakan
khususnya di Kecamatan Natal dan fungsinya sebagai wewangian pengganti
sabun yang belum dikenal pada zaman dahulu. Dari hasil penelitian dilapangan
ditemukan bahwa tradisi marpangir ini adalah tradisi turun-temurun yang telah
ada sejak zaman dulu yang masih dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Natal
khususnya. Berdasarkan ajaran agama Islam mengenai tradisi marpangir
disimpulkan bahwa tradisi marpangir bukanlah sesuatu yang dilarang karena tidak
mengandung unsur syirik. Tradisi marpangir hanyalah sebuah keinginan
mendapatkan kesucian diri dalam memasuki bulan ramadhan.