Abstract:
Konseling individual merupakan pertemuan konselor dengan konseli
secara individual, dimana terjadi hubungan konseling yang bernuansa rapport,
dan konselor berupaya memberikan bantuan untuk mengembangkan pribadi
konseli serta konseli dapat mengantisipasi masalah – masalah yang dihadapinya.
Konseling individual yang di berikan kepada peserta didik (konseli) di fokuskan
kepada sikap dan tingkah lakunya yang kemudian setelah pelaksanaannya peserta
didik (konseli) mengalami perubahan positif yang di harapkan sebagai hasil dari
pelaksanaan konseling individual. Krisis Identitas diri merupakan keadaan dimana
identitas dari individu/ seseorang yang terjadi pada anak remaja dimana pada
masa ini dipengaruhi oleh faktor hormonal yang biasa disebut masa gejolak/ badai
topan dimana seseorang individu yang beradapada tahap perkembangan remaja
yang tidak jelas. Ketika itu, remaja memiliki sikap untuk mencari identitas
dirinya. Siapa dirinya saat sekarang dan dimasa depan. Penelitian ini dilaksanakan
di SMK Bina Satria Medan yang beralamat di Jalan T. Amir Hamzah, Pekan I
Sunggal, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan. Provinsi Sumatera Utara. Subjek
dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Bimbingan dan Konseling,
Guru Bidang Studi, Wali Kelas, dan Siswa yang berjumlah 3 orang sesuai dengan
rekomendasi dari guru Bimbingan dan Konseling. Adapun Objek dalam penelitian
ini adalah Penerapan Pendekatan Konseling Realitas dengan menggunakan
Layanan Konseling Individual untuk Mengurangi Krisis Identitas Siswa Kelas IX
SMP Sultan Iskadar Muda Tahun Pembelajaran 2016/2017. Penelitian ini
merupakan penelitian Kualitatif. Berdasarkan hasil data dan interpretasi data yang
peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa konseling individual dapat mengatasi
krisis identitas diri siswa kelas IX mengingat pada usia remaja siswa masih
mengalami pencarian identitas diri yang cukup tinggi. Oleh karena itu untuk
mengatasi hal tersebut perlu perhatian khusus dan mendalam melalui konseling
realitas.