Abstract:
Penelitan ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis strategi
pengembangan usaha kain pada usaha mukro, kecil dan menengah Pengembangan
UMKM diharapkan dapat berfungsi sebagai akar topang dalam pembangunan
ekonomi, sehingga diperlukan usaha-usaha yang ditujukan untuk pengembangan
UMKM. Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Kain Pada Usaha Mikro Kecil dan
Menenah di Kota Binagan (Studi Kasus Toko Kain A.A Mahmud) dan mengetahui
faktor apa saja yang medukung dan menghambat dalam pengembangan sektor
UMKM. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian
lapangan (field research) dan menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data
primer dan data sekunder. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan metode
wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, langkah
selanjutnya data tersebut dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Pengembangan Usaha Kain Terhadap
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kota Binanga pada usaha Toko
Kain A.A Mahmud sudah berjalan dengan sangat cukup baik. Hal tersebut diketahui
dengan melakukan pengembangan pada indikator perencanaan, pengelolaan usaha,
pertumbuhan usaha dan juga pendorong usaha. Dalam menentukan pernecanaan
yang baik dan produktif Toko Kain A.A Mahmud telah membuat beberapa
perencanaan sebagai upaya peningkatan usaha, . Pada pengelolaan usaha, Toko
Kain A.A Mahmud Kota Binanga selama ini telah menjalankan beberapa langkah langkah pengelolaan usaha agar berjalan dengan baik. Selanjutnya pada indikator
pertumbuhan usaha Toko Kain A.A Mahmud juga merambah dunia komunikasi
sebagai media pemasaran produk. Serta pendorong usaha Toko Kain A.A Mahmud
dalam menjalankan kegiatan bisnis nya, pengaruh modal dan juga pemasaran
merupakan sesuatu yang mampu mendngkrak pengembangan usaha, seperti pada
aspek peningkatan penjualan dan juga permodalan. Faktor yang mendukung adalah
tersedianya dana atau anggaran yang memadai, jalinan kerjasama dengan para
stakeholders, serta adanya sarana dan prasarana yang memadai. Faktor yang
menghambat adalah rendahnya jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh SDM
UMKM yang berdampak pada terhambatnya pelaksanaan strategi pengembangan
tersebut.