Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara arus, kecepatan dan
kerapatan lalulintas akibat terjadinya penyempitan jalan, mengetahui nilai arus
dan kerapatan maksimum pada ruas jalan normal dan ruas jalan yang mengalami
penyempitan jalan dan mengetahui pengaruh penyempitan badan jalan yang
berkaitan dengan arus, kecepatan dan kerapatan lalulintas. Untuk mengetahui
nilai-nilai tersebut digunakan 2 metode pendekatan yaitu metode Greenshields
dan metode Greenberg. Pada kondisi jalan normal kepadatan lalu lintas lebih kecil
dibandingkan pada saat kondisi jalan menyempit, dan sebaliknya kecepatan pada
kondisi jalan normal lebih besar dari pada kondisi jalan menyempit, hal ini
disebabkan karena perbedaan dari kondisi geometrik jalan yang mengalami
pengurangan lebar badan jalan. Dari hasil perhitungan analisa data yang dilakukan
pada kedua metode, diperoleh nilai regresi untuk koefisien determinasi (periode
III) pada segmen jalan menyempit untuk metode Greenshields r
2
= 0,98 dan
metode Greenberg r
2
= 0,44 sedangkan untuk segmen jalan normal diperoleh nilai
r
2
=0,40 (untuk metode Greenshield) dan r2
= 0,29 (untuk metode Greenberg).
Pada periode III segmen jalan normal metode Greenshield diperoleh nilai q maks
sebesar 116012,67 skr/jam dan kj=367,12 skr/km sedangkan pada segmen jalan
penyempitan diperoleh nilai q maks=60574,51 skr/jam dan kj=128,20 skr/km.
Adapun pada metode Greenberg segmen jalan normal diperoleh q
maks=57774011,33 skr/jam dan kj=1710824,35 skr/km, sedangkan untuk segmen
jalan penyempitan nilai q maks=1918324,61 skr/km dan kj=19267,45 skr/km.
Penyempitan badan jalan terhadap arus , kecepatan dan kerapatan lalu lintas yaitu
pada saat volume/arus lalu lintas besar akibat dari penyempitan badan jalan
menyebabkan kecepatan lalu lintas rendah dan nilai kerapatan tinggi.