Abstract:
Return On Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Return On
Equity (ROE) menunjukkan kembalian atau laba perusahaan yang dihasilkan dari
aktifitas perusahaan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan. Semakin
besar rasio ini maka profitabilitas perusahaan akan semakin baik. Pada beberapa
tahun masih ada nilai DER mengalami peningkatan. Dari data diatas dapat dilihat
bahwa nilai ROE mengalami penurunan. Berdasarkan jenis data yang telah
diperoleh pada kuantitatif maka teknik pengalolaan data atau analisis data yang
dipergunakan adalah data deksriptif kuantitatif, yaitu dengan mengelola kemudian
disajikan dalam bentuk tabel untuk mempersentasekan hasil perolehan data
tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik dekriptif.
Pada tahun 2011 DER mengalami peningkatan menjadi sebesar 0,36 dan nilai
ROE tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 0,01, hal ini menunjukkan bahwa
struktur modal tidak dapat meningkatkan ROE. Pada tahun 2012 nilai DER
mengalami peningkatan menjadi 0,43 dan ROE mengalami peningkatan menjadi
0,03, hal ini menunjukkan bahwa struktur modal tidak dapat meningktakan ROE.
Pada tahun 2013 nilai struktur modal mengalami penurunan menjadi 0,42, ROE
mengalami peningkatan menjadi 0,10 hal ini menunjukkan bahwa struktur modal
dapat meningkatkan ROE. Pada tahun 2014 nilai DER mengalami penurunan
menjadi 0,41, ROE mengalami penurunan menjadi 0,06 hal ini menunjukkan
bahwa struktur modal dapat menurunkan ROE. Pada tahun 2015 nilai DER
mengalami peningkatan menjadi 0,43, ROE mengalami penurunan menjadi -0,14
hal ini menunjukkan bahwa struktur moda dapat menurunkan ROE..
Dari analisis data pada pembahasan maka dapat dilihat bahwa struktur modal
belum dapat meningkatkan nilai ROE. Ada beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap tingkat ROE perusahaan antara lain : stabilitas penjualan, struktur aktiva,
struktur pendanaan, Profitabilitas, Pajak, Pengendalian, sikap manajemen, sikap
pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi internal
perusahaan, fleksibilitas keuangan.