Abstract:
Tower BTS (Base Transceiver Station) merupakan bangunan yang tinggi dengan
ketinggian minimal 25 Meter yang berfungsi sebagai penghubung antara satu BTS
dengan BTS lainnya. Tower BTS dilengkapi dengan sistem proteksi eksternal dan
internal yang didesign sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Perangkat
telekomunikasi dan Tower BTS sangat rentan mengalami kerusakan yang
disebabkan oleh sambaran petir secara langsung. Pada saat tower BTS disambar
petir secara langsung, maka arus lebih akan mengalir pada sistem yang berasal
dari surja petir. Arus Surja petir akan terdistribusi ke saluran daya dan saluran
radio yang dikoneksikan ke sistem pentanahan dengan metode bounding bar.
Dalam hal ini, untuk melindungi saluran daya dan saluran peralatan radio dari
kerusakan akibat arus lebih, maka dipasang alat pemotong arus surja petir yang
yaitu arrester Metal Oxide Arrester Varistor (MOV). Pada penelitian ini untuk
mengetahui kapasitas arus surja arrester yang dibutuhkan pada setiap saluran daya
dan sistem pentanahan pada tower BTS dengan menggunakan simulasi dengan
mengguakan software Program Transien Elektromagnetik (ATP-EMTP) atau yang
dinamakan dengan ATP Draw. ATP Draw merupakan program grafis dari
Elektromagnetic Transient Program (EMTP) untuk Window. Adapun Software
Alternating Transient Program digunakan untuk simulasi digital dari gelombang
impuls. Pada software ini memodelkan sistem proteksi petir dalam bentuk
rangkaian listrik, dan bentuk gelombang impuls petir terhadap rangkaian sistem
proteksi petir. menganalisa sistem proteksi petir pada menara BTS dengan
melakukan simulasi yang menggunakan software ATP Draw. Dari hasil simulasi
didapatkan arus yang melewati saluran daya sebesar 66,55 % untuk standar IEC
62305, sedangkan untuk standar CIGRE arus pada saluran daya mengalami
penurunan sebesar 56,001%. Dari hasil simulasi juga didapatkan nilai arus yang
berada pada sistem pentanahan juga mengalami penurunan arus sebesar 99,195%
untuk standar IEC 62305 dan 98,86% untuk standar CIGRE. Manfaat pemodelan
yang menggunakan ATP Draw untuk mengetahui nilai arus yang mengalir pada
saluran daya pada tower BTS dan jarak area proteksi dari sistem proteksi
eksternal.