Abstract:
Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang sangat penting baik dalam
kehidupan berorganisasi maupun bermasyarakat.Dalam kehidupan sehari-hari,
disadari atau tidak, komunikasi telah menjadi bagian dari kehidupan manusia itu
sendiri. Membangun hubungan yang harmonis membutuhkan rasa kemanusiaan
yang mendalam dan saling pengertian antar anggota masyarakat.Ini mungkin
karena komunikasi dari anggota masyarakat. Melalui komunikasi kita dapat
meminimalisir konflik-konflik yang ada dalam kehidupan sehari-hari, baik itu
konflik antar individu, antar kelompok maupun konflik antar organisasi. Tujuan
peneliti melakukan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui peran
komunikasi ulama dalam sosialisasi vaksin Covid-19 di Kabupaten Langkat.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif dengan
analisis data kualitatif yaitu suatu metode yang bertujuan menggambarkan apa-apa
yang saat ini berlaku. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ulama dapat
memainkan peran strategis sebagai unsur dalam menjaga identitas suatu
komunitas baik sebagai etnis maupun bangsa dengan cara tetap menjaga proses
tranformasi nilai ke generasi selanjutnya. Karena itu budaya sebagai pengendalian
sosial dapat bersifat preventif dan dapat pula bersifat represif. Pengendaliansosial
yang bersifat preventif merupakan suatu usaha untuk mencegah terjadinya
pelanggaran norma yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan pengendalian
sosial yang bersifat represif bertujuan untuk mengembalikan keserasian dari
norma-norma yang telah terganggu yang di akibatkan pergeseran nilai. Ulama
juga bekerja sama dengan penguasa Kabupaten Langkat dan para penyebar Islam
di masa lalu untuk menyampaikan pesan-pesan yang penting ketengah-tengah
masyarakat. Ulama mempunyai daya tarik bagi sebahagian masyarakat Kabupaten
Langkat karena pada mereka terdapat nilai sosial-keagamaan yang padat yang
tidak lain adalah elemen dari sistim nilai masyarakat Kabupaten Langkat itu
sendiri.