Abstract:
Dalam proses pembangunan sebuah proyek kostruksi kerap terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan seperti terjadinya keterlambatan pekerjaan pada proyek.
Keterlambatan pekerjaan proyek dapat terjadi karena faktor yang berbeda-beda
seperti kondisi cuaca yang tidak mendukung, perubahan desain dan kesalahan
dalam perencanaan. Maka dari itu diperlukan alternatif yang bisa digunakan untuk
menunjang percepatan penyelesaian proyek, alternatif tersebut dapat berupa
penambahan jam lembur, penambahan jumlah pekerja, dan metode sistem shift.
Dalam Penelitian ini akan menganalisis percepatan durasi penyelesaian proyek
pada proyek Pembangunan Bendung D.I Deli Serdang, Kab. Deli Serdang,
Sumatera Utara., dengan alternatif penambahan jam kerja tiga jam dan sistem
shift. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya proyek yang
lebih ekonomis dan durasi waktu yang lebih efisien dengan menggunakan dua
alternatif tersebut.Hasil analisis pada proyek Pembangunan Bendung D.I Deli
Serdang, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Diketahui total anggaran biaya
proyek dalam kondisi sesudah crashing dengan alternatif penambahan jam kerja
maksimal selama tiga jam didapat sebesar Rp 1.114.710.911 atau lebih mahal
2,1% dari total anggaran biaya proyek pada kondisi normal dan durasi
pelaksanaan proyek didapat 31 hari kerja atau lebih cepat 11,4% dari durasi
normal, sedangkan total anggaran biaya proyek dalam kondisi sesudah crashing
dengan alternatif sistem shift kerja didapat sebesar Rp 1.125.325.411 atau lebih
murah 3,1% dari total anggaran biaya proyek pada kondisi normal dan durasi
pelaksanaan proyek didapat 23 hari atau lebih cepat 34,28% dari durasi normal.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan sistem shift kerja
merupakan alternatif program crashing yang lebih efektif dan dengan menerapkan
penambahan tiga jam kerja lebih ekonomis