Abstract:
Penggunaan Beton Ringan dalam berbagai konstruksi modern berkembang dengan
cepat karena terdapat keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari
penggunaan teknologi beton ringan tersebut diantaranya, berat jenis beton yang
lebih kecil sehingga dapat mengurangi berat sendiri. Perkembangan pembuatan
beton cukup pesat salah satunya yaitu pada pembuatan beton serat. Hal tersebut
diaplikasikan dengan metode SCC (Self Compacting Concrete). Maka dari itu,
dilakukan pengembangan material dengan menggunakan Ban Vulkanisir (BV)
sebagai bahan subtitusi agregat halus yang diberikan 10% dan penambahan variasi
serat bambu (B) untuk meninjau nilai kuat tarik dari beton tersebut. Penelitian ini
dilakukan dengan memperhatikan empat variasi campuran yaitu: campuran 0%,
10% BV + 0,5% B, 10% V + 0,8% B dan 10% BV + 1% B serta digunakan dua
faktor air semen yaitu 0,40, dan 0,45 untuk mengetahui hasil yang lebih optimal.
Kuat tarik belah tertinggi yaitu 5,559 MPa pada beton BV 0% B 0% dengan FAS
0,40 dan nilai kuat tarik belah minimum yaitu 1,635 MPa pada beton variasi BV
10% B 1% dengan FAS 0,45 penurunan kuat tarik belah disebabkan oleh pengaruh
air, ban vulkanisir, serat bambu yang mempengaruhi kuat tarik belah beton