Abstract:
Banjir merupakan masalah yang hampir setiap tahun melanda wilayah perkotaan
maupun pedesaan. Banjir disebabkan karena tidak lancarnya saluran pembuangan
air (di selokan atau badan air) yang menyebabkan terjadinya luapan air,
kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke aliran air, dan
berkurangnya lahan terbuka yang berguna untuk resapan air. Oleh sebab itu
dilakukan penelitian guna mengetahui perbandingan penyerapan air dengan
penggunaan bantuan lubang resapan biopori dan tanpa menggunakan lubang
resapan biopori Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya
debit banjir di jalan luku 1 Kwala Bekala,Medan Johor dan Mengetahui besar laju
infiltrasi tanah bisa atau tidaknya ditangani dengan biopori . Dengan adanya banjir
yang melanda dibeberapa daerah yang muka air nya tinggi dalam penelitian ini,
akan mendeskripsikan solusi untuk meminimalisir terjadinya banjir dengan cara
penerapan lubang resapan biopori disekitar daerah yang rawan banjir. Ini salah
satu solusi yang cukup ampuh dan simple dalam penangan banjir, dalam
penerapan lubang resapan biopori masyarakat biasanya akan lebih terbantu dalam
segi penaganan sampah rumah tangga.Dari perhitungan jumlah resapan lubang
resapan biopori untuk kawasan Kwala Bekala Medan Johor tepatnya dijalan luku
1. Didapat 75 buah lubang biopori yang mendekati nilai Qbanjir sebesar 0,06. Dan
Dari hasil uji tanah di laboratorium untuk jenis tanah pada lokasi jaln luku 1
kwala bekala medan johor, memiliki tekstur tanah sandy loam(lempung berpasir)
di kedalaman 30 cm dan sandy clay (tanah liat berpasir) dikedalaman 60 cm.