Abstract:
Pada saat ini di medan, angkringan menjadi salah satu tempat yang popular dan
menjadi pilihan masyarakat untuk berkomunikasi dan menjadikan angkringan
sebagai tempat interaksi sosial. Banyak alasan masyarakat memilih angkringan
sebagai tempat interaksi sosial, Peneliti melakukan wawancara pada salah satu
angkringan kota Medan yang berada di JL. Pasar III Simpang Krakatau yaitu
Angkringan Titik Nol. Melihat budaya masyarakat perkotaan termasuk kota
Medan, biasanya memilih tempat yang modern untuk sekedar bersantai atau
nongkrong bersama teman-teman. Keadaan ini berbanding terbalik dengan
keadaan di angkringan saat ini, angkringan saat ini telah menjadi tempat interaksi
sosial dan tempat konsumsi bagi semua lapisan sosial masyarakat kota Medan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Persepsi Konsumen
Terhadap Angkringan Titik Nol Sebagai Tempat Interaksi Sosial di Jalan Pasar III
simpang Krakatau kota Medan. Teori yang digunakan yaitu Teori AIDDA.
Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan analisis
data Mengumpulkan data, mengolah dan mendeskripsikan data, menarik
kesimpulan secara kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa Konsumen atau pengunjung telah memilih angkringan sebagai tempat
tersebut meyakini bahwa tempat yang mereka dapatkan adalah tempat yang
terbaik diantara berbagai pilihan yang ada oleh karena itu angkringan cocok
dijadikan sebagai tempat favorit untuk berinteraksi.