Abstract:
Tempurung kelapa adalah salah satu bahan karbon aktif yang kualitasnya cukup
baik dijadikan arang aktif. Bagian tempurung kelapa merupakan bagian yang
paling keras dibandingkan dengan bagian kelapa lainnya. Struktur yang keras
disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya di tempurung tersebut.
Tempurung kelapa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan arang, karena
tempurung kelapa memiliki sifat difusitermal yang baik yang diakibatkan oleh
tingginya kandungan selulosa dan lignin yang terdapat di dalam tempurung.
Selain itu, keberadaan tempurung kelapa yang melimpah baik yang berasal dari
limbah pertanian maupun yang berasal dari limbah rumah tangga dan industri
yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Komposisi kimia tempurung kelapa
terdiri atas, selulosa 26,60%, pentosan 27,70%, lignin 29,40%. Penelitian ini
bertujuan mengetahui kuat tarik belah beton optimum setelah dicampur Abu
Tempurung Kelapa substitusi parsial semen dan Sikament-NN pada umur beton 7
dan 28 hari. Persentase abu tempurung kelapa yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebesar 2%, 4%, 6%, sebagai substitusi parsial semen dengan
penambahan Sikament-NN sebesar 2%. Penelitian menggunakan benda uji yang
berupa silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dengan sampel
16 buah beton dan 4 (empat) variasi yang masing-masing variasi berjumlah 2
sampel. Pengujian yang dilakukan pada campuran beton adalah kuat tarik belah
beton. Dari hasil penelitian diperoleh, kuat tarik belah rata-rata beton umur 7 hari
dengan abu tempurung kelapa BN (0%) = 3,28 MPa, BATK (2%) = 2,44 MPa,
BATK (4%) = 2,01 MPa, BATK (6%) = 2,33. Kuat tarik belah rata-rata beton
umur 28 hari dengan abu tempurung kelapa BN (0%) = 3,39 MPa, BATK (2%) =
2,12 MPa, BATK (4%) = 2,33 MPa, BATK (6%) = 2,33.