Abstract:
Perencanaan dermaga dipengaruhi oleh jenis dan ukuran kapal yang merapat dan
bertambat pada dermaga tersebut. Untuk mengetahui seberapa besar energi yang
ditimbulkan oleh kapal ketika bersandar dan untuk menentukan tipe fender dan
jarak yang dibutuhkan dalam perencanaan fender. Pada waktu kapal merapat akan
terjadi benturan antara kapal dengan dermaga, untuk menghindari kerusakan pada
kapal dan dermaga karena benturan maka di depan dermaga diberi bantalan yang
berfungsi sebagai penyerap energi benturan. Hasil analisa data pasang surut
mendapatkan besar pasang surut Konstanta pasang surut ini umumnya menentukan
gerakan air dalam periode tengah harian, tergantung tipe pasang surut yang terjadi
ini karena relatif lebih mudah dengan menggunakan tabel-tabel yang sudah ada.
Tipe dermaga yang dipilih yaitu bentuk pier dermaga ini dibangun bila garis
kedalaman jauh dari pantai dan perencana tidak menginginkan adanya pengerukan
kolam pelabuhan yang besar Beban reaksi fender diperhitungkan berdasarkan
berthing energi fender yang direncanakan yang kemudian dihubungkan dengan
performance curve. Umumnya fender tipe cone maupun cell akan memberikan
reaksi yang cukup baik terhadap struktur. Beban reaksi fender kibat pengaruh angin
dan arus tidak diperhitungkan mengingat beban reaksi fender akibat berthing energi
lebih dominan. Beban friksi fender juga diperhitungkan dalam perencanaan struktur
dengan koefisien friksi diambil 0.2. Hasil perhitungan energi berthing yang
menggunakan rumus dari Fentek Marine Fendering System, dan asumsi kontak 2
fender menggunakan jenis fender super cone yang mampu menyerap energi
berthing sebesar 44,08/2 = 22,04 ton.m maka jenis fender yang digunakan adalah
tipe cone fender 900 H.