Abstract:
Banjir merupakan suatu peristiwa dimana tingginya aliran sungai di mana air
tergenang di wilayah yang terkena banjir. Bencana banjir diukur dengan
probabilitas terjadinya kerusakan yang secara umum disebut sebagai resiko banjir,
atau dampaknya terhadap masyarakat seperti korban jiwa atau kerusakan material
masyarakat. Bencana banjir merupakan suatu ancaman bagi penduduk beserta
aktivitasnya. Resiko bencana banjir dapat meningkat di banyak tempat dikarenakan
oleh meningkatnya pembangunan pada wilayah dataran. Sedangkan kerentanan
adalah suatu kondisi yang ditentukan oleh suatu faktor atau proses fisik, sosial,
ekonomi, dan lingkungan yang mengakibatkan meningkatnya kerentanan
masyarakat dalam menghadapi bahaya banjir. kerentanan merupakan suatu keadaan
penurunan ketahanan akibat pengaruh eksternal yang mengancam kehidupan,
sumber daya alam, mata pencaharian, kesejahteraan, produktivitas ekonomi, dan
insfrastruktur. Hubungan antara bencana dan kerentanan menghasilkan suatu
kondisi resiko, dimana apabila kondisi tersebut tidak dikelola dengan baik.
Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan merupakan daerah
yang padat penduduk serta sering terjadi banjir yang mengakibatkan masyarakat
tidak dapat beraktivitas. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kerentanan yang diakibatkan banjir yang menjadI tiga indikator yaitu ekonomi,
fisik, sosial. Selanjutnya menentukan indeks kerentanan menggunakan metode
skoring dan pembobotan. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data
skunder, data primer diperoleh langsung dilapangan, observasi lokasi dan
dokumentasi. Sedangkan data skunder diperoleh dari instansi pemerintah daerah di
Kota Medan. Hasil dari penelitian ini didapatkan untuk kerentanan sosial 1,79%
termasuk dalam kategori tinggi, kerentanan fisik 0,666% termasuk dalam kategori
sedang, kerentanan ekonomi 0,6 % termasuk dalam kategori sedang. Dan untuk
indeks kerentanan banjir sebesar 1,206%, Dan termasuk dalam kategori tinggi.