Abstract:
Ada dua sesar di Sumatera Utara yang menjadi penyebab utama terjadinya gempa
tektonik, yaitu Sesar geser mendatar (strike-slip) Sumatera di sepanjang
pegunungan Bukit Barisan dan Sesar lipatan (subduction) Sumatera di dasar
Samudera Hindia di lepas pantai barat Sumatera. Suatu struktur bangunan dapat
mengalami kerusakan yang lebih banyak bila mengalami gempa berulang daripada
mengalami gempa tunggal berdasarkan studi-studi yang terkait dengan gempa
berulang. Sedangkan pada proses perencanaan, suatu bangunan hanya didesain
untuk menahan gempa tunggal yang berasal dari gempa dengan magnitudo terkuat
yang pernah terjadi sebelumnya. Dalam Tugas Akhir ini akan menganalisa 5 model
rumah toko (ruko) dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
(SRPMK). Analisis ini dilakukan dengan cara linier dan non-linier. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui simpangan tingkat, simpangan atap, dan
pola keruntuhan yang terjadi dari ke lima model ruko yang terdapat di Kota Prapat.
Berdasarkan hasil dan analisis non linier bila mengalami gempa berulang, rata-rata
nilai simpangan tingkat (story drift) pada kelima model ruko melewati nilai batas
izin simpangan tingkat. Untuk simpangan atap (top displacement) maksimum
terjadi pada struktur Model 2 pada arah x, dengan nilai rata-rata simpangan 16,838
cm, dan Model 3 pada arah y, dengan nilai rata-rata simpangan 36,896 cm. Serta
analisis pola keruntuhan, rata-rata elemen yang mengalami sendi plastis pertama
kali pada ke lima model ruko yang ditinjau terjadi di kolom dasar. Yang
mengakibatkan terjadinya soft story pada ke lima ruko tersebut.