Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran foto jurnalistik
sebagai informasi visual terhadap halaman depan koran tribun edisi (02 september
2020). penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terhadap foto tersebut yang memberikan gambaran masyarakat yang demo
Undang-undang Cipta Kerja secara universal. Melalui foto tersebut, terlihat jelas
bagaimana kondisi masyarakat saat ini secara umum yang dirasakan adalah
khawatir, tampak cemas, panik dan ketakutan karena Undang-undang Cipta kerja
yang tidak berpihak pada pekerja yang telah berlangsung sejak awal tahun hingga
kini masih belum berakhir. Dari visual foto tersebut jelas mengambarkan kondisi
ketidakpastian tentang Undang-undang Cipta kerja segera direvisi sesuai tuntutan
pendemo. Fotografer dalam penyampaian pesan atau informasinya, tidak
menggunakan manipulasi foto yang mengakibatkan perubahan makna pada foto itu
sendiri. Foto-foto tersebut menunjukkan bagaimana realita yang terjadi di publik.
Dalam tahap ini juga dapat disimpulkan bahwa fotografer ingin memberikan
informasi kepada masyarakat secara akurat tanpa adanya rekayasa dan opini visual.
Dengan gambaran mengenai kondisi pada saat ini dan fotografer menyampaikan
pesan kepada masyarakat melalui visual foto bahwa Undang-undang Cipta Kerja
yang dirasakan pekerja tidak berpihak dengan mereka. Fotografer dalam hal ini
kurang begitu siap dalam memfoto untuk Cover depan berita Harian Tribun, hal ini
dapat dilihat tidak adanya foto penjagaan polisi atas demo tersebut. Dan diketahui
dalam aklsi demo tersebut esok harinya dalam berita bahwa 34 personil polisi
mengalami luka-luka akibat dari aksi demo tersebut.