Abstract:
Dalam suatu proyek konstruksi, Keberhasilan dan kegagalan dalam penyelesaian
proyek tergantung dari perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Namun, sering kali penyelesaian proyek
tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga mengakibatkan waktu
penyelesaian proyek terlambat, peningkatan biaya proyek, serta penurunan kinerja.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menganalisa pekerja yang termasuk pada
jalur kritis, mengetahui durasi optimal dan total biaya pelaksanaan proyek
peningkatan ruas jalan nasreuhe-lewak-sibigo kab. simeulue dengan metode CPM
dan PERT. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap proyek
peningkatan ruas jalan ini didapatkan kesimpulan, perbedaan utama nya adalah
waktu penyelesaian yang berbeda bahwasannya dengan menggunakan metode
CPM yaitu selama 140 hari dan menggunakan metode PERT yaitu selama 142 hari.
Dengan menggunakan kedua metode ini didapatkan jalur kritis pada pekerjaan A,
B, G, J, L, N, O, P, Q, S. Berdasarkan jaringan kerja CPM tersebut dilakukan
perhitungan percepatan pada jalur kritis total penyelesaian waktu normal yang
selama 140 hari dengan kenaikan biaya pada jalur kritis menjadi Rp 8.758.923.806
Berdasarkan jaringan kerja PERT tersebut dilakukan perhitungan percepatan pada
jalur kritis total penyelesaian waktu normal yang selama 140 hari menjadi 142 hari
dengan kenaikan biaya pada jalur kritis menjadi Rp 8.635.558.682.