Abstract:
Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera bertujuan untuk mempercepat mobilitas barang dan jasa antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan membangun pusat produksi. Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 304 km akan menghubungkan Pulau Sumatera dari Aceh hingga Bakauheni. Dalam perencanaannya, jalan ini melewati beberapa sungai yang nantinya akan menjadi saluran pembuang untuk saluran drainase jalan ini. Oleh karena itu sungai yang menerima debit limpasan dari drainase jalan perlu ditinjau lagi agar tidak terbebani, serta sebagai bahan pertimbangan untuk penentuan elevasi. Analisa mengenai permasalahan yang terjadi yaitu menghitung debit limpasan yang terjadi di kawasan proyek, meninjau sistem drainase pada proyek, serta merencanakan bentuk dan dimensi penampang saluran serta bangunan pelengkap pada sistem drainase di proyek tersebut. Yang didukung dari data-data yang diperoleh dari kondisi lapangan secara langsung dan data-data dari pihak PT yang terlibat dalam proyek ini. Besarnya debit limpasan yang terjadi di kawasan Proyek Pembangunan Jalan Tol Binjai – Langsa Zona 1 dapat diketahui dari hasil perhitungan hidrologi pada masing-masing titik kontrol saluran. Jaringan (Sistem) drainase pada jalan tol ini mengikuti kemiringan muka air atau mengalir secara grafitasi menuju outlet. Besarnya dimensi penampang saluran drainase tergantung dari besarnya debit hidrologi yang akan dialirkan. Dalam perencanaan ini saluransaluran drain didesain sebagai saluran terbuka berbentuk persegi baik itu untuk saluran-saluran tepi dan gorong-gorong. Tinggi banjir rencana (h) ditentukan dari tinggi muka air bangunan box culvert cross drain tol. Jika diasumsikan dasar (invert) saluran berada 1-1.5 m dari lahan, maka dapat diprediksi muka air banjir diatas lahan