dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh yang signifikan
antara model pembelajaran terhadap kemampuan metakognitif, (2) pengaruh yang
signifikan antara model pembelajaran terhadap koneksi matematika, (3) interaksi
antara model pembelajaran discovery learning dan problem based learning
terhadap kemampuan metakognitif, (4) interaksi antara model pembelajaran
discovery learning dan problem based learning terhadap koneksi matematika
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian
ini adalah siswa UPT Satuan Pendidikan Formal SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan
tahun pelajaran 2018/2019. Sampel yang dipilih dengan teknik purposive
sampling dengan memilih 2 kelas dari 9 kelas. Instrumen yang digunakan: (1) tes
kemampuan awal matematika siswa (2) tes kemampuan metakognitif, (3) tes
koneksi matematika siswa dengan materi Garis dan Sudut. Data inferensial yang
dilakukan dengan menggunakan analisis covarians (MANOVA). Berdasarkan
hasil uji hipotesis, diperoleh rata-rata kemampan metakognitif pada pembelajaran
menggunakan model pembelajaran discovery learning adalah 77,20 > 75 dengan
standar deviasi 2,161 dan koneksi matematika siswa yang diperoleh 83,63 >
45dengan standar deviasi 3,480. Dan pada pembelajaran menggunakan
modelproblem base learning adalah 76,76 > 75 dengan standar deviasi 2,216 dan
untuk rata-rata koneksi matematika siswa yang diperoleh 81,84>45dengan standar
deviasi 2,096. Diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran discovery
learning dan problem based learning sama-sama berpengaruh terhadap
kemampuan metakognitif dan koneksi matematika siswa, namun adanya
perbedaan gaya diskusi dan interaksi siswa dalam berkomunikasi saat berdiskusi
menyebabkan kemampuan metakognitif dan koneksi matematika siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning lebih baik
dari pada menggunakan model pembelajaran problem based learning. |
en_US |