Abstract:
Area fase 1 merupakan lokasi yang jenis tanahnya relatif lunak. Maka dalam perencanaannya hanya mengandalkan daya dukung friction (selimut tiang) saja. Salah satu konstruksi penahan tanah adalah sheet pile atau biasa disebut dengan turap. Dinding turap adalah dinding vertikal relatif tipis yang berbentuk pipih dan panjang, biasanya terbuat dari material baja atau beton yang berfungsi untuk menahan tanah, penahan tebing galian, reklamasi tanah, perlindungan tepi sungai, bendungan serta juga berfungsi untuk menahan masuknya air ke dalam lubang galian. Digunakan tipe combined wall merupakan gabungan dari Tubular Pile / Steel Pipe Pile (SPP) dan Hat type sheet pile, dipasang sepanjang perbatasan fase 1 dan terminal petikemas Belawan (TPK Belawan) dan searah dengan arah ombak air laut dengan panjang ±28 m. Memiliki peran untuk meminimalisir keruntuhan tanah dan combined wall di desain dengan pendekatan terhadap kontur dasar laut untuk menahan limpasan air sehingga tidak terjadi sedimentasi yang tinggi. Gaya yang bekerja pada combined wall hanya gaya tekanan tanah lateral. Dalam penelitian ini, akan menganalisis stabilitas combined wall dengan menggunakan metode elemen hingga (FEM) dan limit equilibrium (LEM). Pemodelkan 3 tipe combined wall dengan desain hat type sheet pile yang berbeda untuk mengetahui nilai deformasi dan angka kemanan ketiga pemodelan pada yang digunakan tersebut. Dengan metode elemen hingga mendapatkan hasil deformasi sebesar 11.99 cm, 12.24 cm, 5.93 cm dan nilai angka keamanan sebesar 2.481, 2.480, dan 2.462. Sedangkan metode limit equilibrium didapatkan nilai deformasi sebesar 2.42 cm, .54 cm, dan 6.56 cm, serta nilai angka keamanan sebesar 2.6, 2.34 dan 2. Deformasi dan safety factor dipengaruhi oleh nilai kekakuan normal dan momen inersia