Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata kelola kurikulum nasional 2013
dan kurikulum International Baccalaureate khususnya dalam penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia serta melihat hasil pembelajaran
Bahasa Indonesia pada siswa SMA SPK Sampoerna Academy Medan melalui
pelaksanaan kurikulum nasional 2013 dan kurikulum International Baccalaureate.
Dengan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif, hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa kurikulum merupakan instrument yang penting dalam
proses pembelajaran karena kurikulum adalah suatu dasar rencana pembelajaran,
dimana seluruh kegiatan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan bermuara
pada kurikulum. Tata kelola kurikulum di SMA SPK Sampoerna Academy
Medan menciptakan kemandirian pendidikan, yang ditunjukkan dengan
kewenangan sekolah untuk mengembangkan kurikulum dan program
pembelajaran sesuai inisiatif warga sekolah selaras dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Selain itu, pemenuhan tenaga pendidik, sarana dan
prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan program, serta inisiatif sekolah
dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia salah satunya
dengan melalui pelatihan yang bekerjasama dengan pemerintah dan pelatihan
melalui sarana kelas virtual, sehingga hal ini dapat memberikan peluang bagi SPK
Sampoerna Academy High School untuk meningkatkan kualitas akademik dan
standar lulusan. Dalam proses penelitian ini terlihat bahwa upaya dan kegiatan
sekolah dalam menggali kemampuan bahasa Indonesia siswa melalui kelas XI dan
XII dimana pada kelas ini siswa difokuskan pada penggunaan bahasa Indonesia.
Dalam standar kelulusan yang diterapkan dalam kurikulum nasional 2013, setiap
mata pelajaran berdiri sendiri dan tidak terintegrasi dengan mata pelajaran
lainnya, dengan sistem ini melalui pengembangan kurikulum nasional 2013
terdapat muatan kurikulum yang dikategorikan sebagai muatan perkembangan.
Standar kelulusan Kurikulum 13 terakumulasi selama proses pembelajaran tiga
tahun dimana nilai setiap mata pelajaran akan diakumulasikan dan menjadi
penentu lulus tidaknya siswa mata pelajaran bahasa Indonesia. Sedangkan standar
kelulusan kurikulum IB akan diakumulasikan dalam satu periode dan akan
mendapatkan nilai per periode. Skor didasarkan pada akumulasi semua mata
pelajaran. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar Bahasa
Indonesia menggunakan kurikulum 2013 dan penggunaan kedua kurikulum 2013
dan International Baccalaureate.