Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
langsung komunikasi terhadap kepuasan kerja pegawai PT.PLN (Area Medan).
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh komunikasi terhadap motivasi kerja
pegawai PT.PLN (Area Medan). Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi
terhadap kepuasan kerja pegawai PT.PLN (Area Medan). Untuk mengetahui
apakah ada pengaruh tidak langsung komunikasi terhadap kepuasan kerja pegawai
melalui motivasi kerja pegawai PT. PLN (Persero) Area Medan.
Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan asosiatif dan teknik
analisis jalur. Penelitian asosiasif merupakan penelitian yang digunakan dan atau
lebih variable satu dengan variable lain. Alasan peneliti memiliki asosiatif sebagai
metode penelitian disebabkan dalam penelitian ini mempunyai hubung antar
variabel yang satu dengan variabel lain. Teknik analisis jalur digunakan karena
ingin melihat pengaruh langsung atau tidak langsung suatu variabel terhadap
variabel lainnya.
Adapun jumlah populasi pegawai PT. PLN (Persero) Area Medan yang
beralamat Jl. listrik no. 8 Medan ada sebanyak 238 orang. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 70 orang pegawai PT. PLN (Persero) Area Medan
yang diambil dari seluruh bagian.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa nilai sig (2
tailed) antara komunikasi (X) terhadap kepuasan kerja (Y) adalah sebesar 0,007
ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi (X) dan
kepuasan kerja (Y). Nilai sig (2 tailed) antara motivasi kerja (Z) terhadap
kepuasan kerja (Y) adalah sebesar 0,000 ini menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara motivasi kerja (Z) dan kepuasan kerja (Y) . Nilai sig (2
tailed) antara komunikasi (X) terhadap motivasi kerja (Z) adalah sebesar 0,000 ini
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi (X) dan
motivasi kerja (Z) . Nilai koefisien pengaruh tidak langsung > pengaruh langsung
(P1 x P3 > P2) yakni 0,235 > 0,211. Nilai ini menunjukan bahwa komunikasi (X)
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja (Y) melalui motivasi kerja
(Z). Atau dengan kata lain, motivasi kerja (Z) merupakan variabel intervening.