Abstract:
Transportasi darat adalah salah satu sarana transportasi yang dapat membantu
perkembangan ekonomi masyarakat dan pembangunan, masalah yang sering
terjadi pada transportasi darat adalah kemacetan pada daerah persimpangan.
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan besarnya tingkat kemacetan
pada persimpangan jalan, maka penulis mengadakan penelitian pengaturan
lalu lintas pada persimpangan Jalan Sisingamaraja dan Jalan Prapat ( Jalan
Tengah Lintas Sumatera) dan Jalan Seribu Dulok dan Jalan Prapat ( Jalan
Tengah Lintas Sumatera ). Cara penelitian yang dilakukan adalah dengan
melakukan survei dilapangan selama 7 hari ( 23, 24, 25, 26, 27, 28 dan 29
Desember 2019 ) untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder yang
kemudian diolah dengan menggunakan manajemen simpang menurut Manual
Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI) 1997 dan menggunakan program KAJI (
MKJI 1997 ) serta program Excel 2010 untuk mengolah data lalu lintas.
Persimpangan jalan memiliki nilai Derajat Kejenuhan (ds) = 1,11. Nilai ini
jauh dari nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997 untuk
simpang tak bersinyal yaitu ds = 0,75. Adapun rekayasa geometri yang telah
dilakukan sebagai alternatif belum dapat mencapai nilai derajat kejenuhan
yang diinginkan. Oleh karena itu kemudian dilakukan alternatif dengan
melakukan pelebaran jalan utama dan pemasangan rambu larangan berhenti
dan menghasilkan nilai ds = 0,36, sehingga melakukan pelebaran jalan utama
dan pemasangan rambu larangan berhenti mungkin adalah solusi yang terbaik
untuk mengurai kemacetan di persimpangan tersebut.