Abstract:
Beton adalah suatu campuran yang dimana bahan penyusunnya terdiri dari agregat
kasar, agregat halus, semen, air, dan juga dengan penggunaan bahan tambah
ataupun tidak, bahan tambah tersebut dapat berupa limbah atau zat additive.
Dalam penelitian kali ini penulis mencoba menggunakan limbah GRC yang
merupakan bahan yang pertama kali dikenalkan di Inggris dan masuk di
Indonesian pada tahun 70-an sampai awal 80-an ini merupakan salah satu
pengembangan dari beton, dan additive berupa SikaFume, untuk penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara Medan yang mencakup tentang pengujian waktu ikat
semen, pengujian nilai slump, dan pengujian kuat tekan beton. Setelah dilakukan
pengujian di dapatkan hasil nilai slump 8 cm, waktu ikat awal 60 -waktu ikat akhir
135 (menit), kuat tekan 20,59 MPa untuk semen dan beton normal. Nilai slump 10
cm, waktu ikat awal 75 -waktu ikat akhir 180 (menit), kuat tekan 21,06 MPa
untuk semen dan beton normal + GRC 0,5%. Nilai slump 12 cm, waktu ikat awal
105 -waktu ikat akhir 225 (menit), kuat tekan 21,72 MPa untuk semen dan beton
normal + GRC 1%. Nilai slump 14 cm, waktu ikat awal 120 -waktu ikat akhir 240
(menit), kuat tekan 22,71 MPa untuk semen dan beton normal + GRC 1,5%, Nilai
slump 13 cm, waktu ikat awal 150 -waktu ikat akhir 255 (menit), kuat tekan 22,54
MPa untuk semen dan beton normal + GRC 0,5% + SikaFume 5%. Nilai slump 15
cm, waktu ikat awal 165 -waktu ikat akhir 270 (menit), kuat tekan 24,45 MPa
untuk semen dan beton normal + GRC 1% + SikaFume 5%. Nilai slump 18 cm,
waktu ikat awal 180 -waktu ikat akhir 330 (menit), kuat tekan 25,07 MPa untuk
semen dan beton normal + GRC 1,5% + SikaFume 5%. Dari hasil data penelitian
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penambahan GRC dan SikaFume,
dapat menaikkan nilai slump, dan memperlambat waktu ikat awal-akhir pada
pasta semen, serta dapat menaikkan kuat tekan pada beton.