Abstract:
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas perkerasan jalan adalah dengan menggunakan aspal modifikasi polimer. Karet alam merupakan polimer jenis elastomer dengan harga yang relatif murah. Sebagai produsen karet alam, Indonesia perlu mencari alternatif pemanfaatan karet alam tersebut, termasuk memanfaatkannya sebagai bahan modifikasi aspal. Penelitian ini dilakukan dengan membuat 3 jenis aspal yang dimodifikasi Lateks Alam, yang masing-masing dengan variasi lateks sebesar 7 %, 8 %, dan 9 % dengan kadar aspal optimum 5,99 %. Pada hasil penelitian yang dilakukan hasil dari penambahan getah karet sebagai bahan tambah pada lapis Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC). Nilai stabilitas mengalami kenaikan dengan nilai terbesar 941 kg berada pada variasi getah karet 7%, nilai Bulk Density juga mengalami kenaikan dengan nilai 2.340 gr yaitu pada variasi lateks 9%, nilai kelelehan (flow) mengalami kenaikan pada setiap variasi penambahan getah karet, nilai flow tidak ada yang memenuhi spesifikasi dengan rentang 2 mm sampai 4 mm, nilai Void In Mineral Aggregat (VMA) yang memenuhi hanya pada variasi lateks 9% yaitu sebesar 15,9 % dengan nilai batas >15%, nilai Void In the total Mix (VIM) yang memenuhi standart spesifikasi hanya terdapat pada variasi lateks 9 % dengan nilai 15,9 %, nilai Void Filleds with Asphalt (VFA) pada campuran getah karet 7% = 86,60%, 8% = 84,37%, dan 9% = 75,38%, seluruhnya sudah memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2018 dengan ketentuan minimum 65%.