Abstract:
Material yang digunakan dalam pembuatan jalan diantaranya adalah aspal dan agregat. Penggunaan aspal murni dalam pembuatan sangat mempengaruhi ketersediaan aspal yang ada di dunia. Untuk meminimalisir penggunaan aspal dalam pembuatan jalan maka digunakan aspal modifikasi. Aspal modifikasi terdiri campuran material lain yang digunakan sebagai material penyusun aspal. Penggunaan aspal modifikasi menggunakan bahan campuran styrofoam masih harus melewati beberapa tahapan pengujian dan evaluasi. Pengujian dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui kekuatan dari aspal modifikasi apabila diterapkan sebagai material pembuatan jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya nilai perbandingan karakteristik aspal yang menggunakan substitusi Styrofoam dengan aspal yang tidak menggunakan Styrofoam. Aspal yang digunakan pada penelitian adalah aspal dengan penetrasi 60/70 dengan Persentase campuran styrofoam yang digunakan adalah 2%, 2,5%, dan 3% dari total berat Kadar Aspal Optimum. Pada setiap variasi campuran terdapat 3 benda uji. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan nilai kadar aspal optimum sebesar 5,99%. Nilai bulk density pada kadar styrofoam 2% sebesar 2,346 gr/cc, kadar styrofoam 2,5% sebesar 2,357 gr/cc, kadar styrofoam 3% sebesar 2,356 gr/cc. Nilai stability pada kadar styrofoam 2% sebesar 828 kg, kadar styrofoam 2,5% sebesar 853 kg, kadar styrofoam 3% sebesar 878 kg. Nilai VIM pada kadar styrofoam 2% sebesar 3,66%, kadar styrofoam 2,5% sebesar 3,20%, kadar styrofoam 3% sebesar 3,25%. Nilai VFA pada kadar styrofoam 2% sebesar 76,42%, kadar styrofoam 2,5% sebesar 78,08%, kadar styrofoam 3% sebesar 78,94%. Nilai VMA pada kadar styrofoam 2% sebesar 14,9%, kadar styrofoam 2,5% sebesar 14,5%, dan kadar styrofoam 3% sebesar 15,3%. Nilai flow pada kadar 2% sebesar 2,47 mm, pada kadar 2,5% sebesar 2,76 mm, kadar 3% sebesar 3,01 mm. Aspal dengan campuran styrofoam memenuhi nilai spesifikasi