dc.description.abstract |
Redaman adalah fenomena yang ada dalam setiap struktur, fenomena tersebut
dapat mengurangi getaran yang disebabkan oleh kekuatan eksternal untuk
diterapkan pada sistem struktur. Berbagai metode telah dilakukan untuk
meningkatkan kinerja bangunan dalam menerima beban gempa, salah satu metode
yang dikembangkan adalah dengan menggunakan peredam atau damper untuk
mengontrol respon struktur yang menerima pembebanan gempa, dengan jalan
mendisipasikan energi gempa melalui peredam yang dipasang pada struktur
utama. Salah satu alat kontrol yang menggunakan damper pada struktur yang
berdasarkan penggunaan massa tambahan sebagai sistem penyerap energi adalah
Fluid Viscous Damper (FVD). Tujuan utama pemasangan FVD pada gedung
tinggi untuk mengurangi goyangan gedung akibat gaya angin dan akibat gaya
gempa. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan aplikasi dari alat
peredam dari segi penempatan pada bangunan bertingkat tinggi. Respons
bangunan beton dengan jumlah lantai 15 tingkat akan dievaluasi berdasarkan tiga
jenis pola penempatan alat peredam dengan metode analisa riwayat waktu. Data
percepatan tanah yang digunakan adalah data percepatan tanah gempa San
Fernando, Kobe dan Chi Chi yang diskalakan dengan respons spektrum desain
untuk daerah Medan. Besar respons maksimum pada struktur pada keempat model
yang dianalisis akan dibandingkan untuk mendapatkan pola penempatan alat
peredam yang lebih efisien. Hasil yang didapat dari analisa dan perbandingan
respons perpindahan maksimum model perletakan FVD Pola 3 lebih efektif
dibandingkan dengan model perletakan FVD Pola 2 dan FVD Pola 1. Respons
perpindahan dapat diperkecil dengan sangat signifikan dengan penambahan alat
peredam yaitu perletakan FVD Pola 3 terjadi penurunan hingga 87% dari pola
Non FVD dibandingkan dengan FVD pola 1 dan pola 2 sebsar 73% - 75%. |
en_US |