Abstract:
Crumb Rubber (CR) merupakan karet ban yang tidak terpakai lagi yang dikategorikan limbah. Crumb Rubber ini biasanya berbentuk partikel-partikel halus yang keberadaannya dapat dimanfaatkan. Filler merupakan salah satu bahan yang berfungsi sebagai pengisi rongga-rongga dari suatu campuran beraspal. Pengaruh filler sangat penting karena mampu mengikat rongga-rongga agregat yang kosong.
Banyaknya limbah abu cangkang sawit di pengolahan kelapa sawit (PKS) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi campuran aspal. Tulisan ini mencoba meneliti perbandingan antara aspal normal, KAO+ filler, KAO+CR, KAO+CR+filler terhadap sifat campuran dan untuk mengetahui pengaruh nilai vim, vfa, vma, flow, stabilitas dengan parameter marshall test. Langkah pertama penelitian yang dilakukan adalah pengecekan bahan yaitu aspal dan agregat harus memenuhi persyaratan. Kemudian dicari Kadar Aspal Optimum pada aspal normal dimana didapatkan sebesar (5,85%). Lalu dilakukan pengujian terhadap KAO+ filler, KAO+CR, KAO+CR+filler. Pengunaan filler sebesar (2%) dan penambahaan CR (3%,4%,5%,6%, dan 7%). Setelah dilakukan pengujian terhadap semuanya didapatkan data Marshall Test, dan yang memenuhi persyaratan pada spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi III adalah KAO+filler dan KAO+filler+CR (3% dan 4%). Dan nilai-nilainya adalah sebagai berikut. KAO+filler: stabilitas (818,96 kg), vim (3,28%), vfa (78,55%), vma (15,30%), flow (2.15 mm). Sedangkan KAO+filler+CR (3% dan 4%): stabilitas (891,26 kg, 808,67 kg), vim (3,65%, 3,47%), vfa (76,35%, 77,73%), vma (15,41%, 15,25%), flow (2,98mm, 3,32mm).