Abstract:
Tanaman karet merupakan komoditi perkebunan penting bagi Indonesia. Pengolahan hasil tanaman karet yang hanya diolah pada lateks dan batang saja mengakibatkan produk lain seperti biji karet belum mendapat perhatian lebih. Selama ini, pemanfaatan biji karet hanya sebagai benih generatif pohon karet. Biji karet merupakan salah satu hasil samping dari perkebunan karet yang dapat dijadikan pakan ternak unggas maupun ruminansia. Tetapi untuk bahan pangan biji karet belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat, padahal biji karet memiliki kandungan gizi khususnya protein yang tinggi. kandungan asam sianida (HCN) yang terdapat dalam biji karet menjadi salah satu kendala masyarakat untuk mengolah pangan yang aman untuk di konsumsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman garam MgCl2terhadap mutu tepung biji karet (Hevea brasiliensis Muell). Metode penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu Faktor 1 adalahkonsentrasi MgCl2 (M)yang terdiri dari 4 taraf yaitu:0,125%, 0,25%, 0,5% dan 1%. Faktor 2 adalah lama perendaman (P)yang terdiri dari 4 taraf yaitu:12 jam, 24 jam, 36 jam dan 48 jam. Pengamatan dan analisa parameter meliputi kadarHCN, kadar karbohidrat, kadar protein, kadar air dan rendemen.
KADAR HCN
Penggunaan konsentrasi MgCl2 memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar HCN. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan M1 = 111,338mg/kg dan nilai terendah dapat dilihat pada perlakuan M4 = 95,200mg/kg. Lama perendaman memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (p>0,05) terhadap kadar HCN sehingga pengujian selanjutnya tidak dilakukan. Pengaruh interaksi lama perendaman dan MgCl2 memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (p<0.01) terhadap Kadar HCN yang dihasilkan. Nilai rataan tertinggi yaitu pada lama perendaman 48 jam dan konsentrasi magnesium klorida 0,25% yaitu125,950 mg/kg dan nilai rataan terendah yaitu pada lama perendaman 12 jam dan konsentrasi magnesium klorida 0,25% yaitu 80,450 mg/kg.
KADAR KARBOHIDRAT
Penggunaan konsentrasi MgCl2 memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (p<0,05) terhadap karbohidrat sehingga pengujian selanjutnya tidak dilakukan Lama perendaman memberikan pengaruh yangberbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap karbohidrat. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan L1=
15,550 % dan nilai terendah dapat dilihat pada perlakuan L3 = 11,488 %. Pengaruh interaksi lama perendaman dan MgCl2 memberikan pengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap karbohidrat yang dihasilkan sehingga tidak dilakukan pengujian selanjutnya.
KADAR PROTEIN
Pengaruh konsentrasi MgCl2 memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap protein. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan M1 = 21.053 % dan nilai terendah dapat dilihat pada perlakuan M3 = 15,075 %. Lama perendaman memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap protein. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan L3= 18,275 % dan nilai terendah dapat dilihat pada perlakuan L1 = 16,540 %. Interaksi lama perendaman dan magnesium klorida memberikan pengaruh berbeda nyata (p<0.01) terhadap protein yang dihasilkan sehingga pengujian selanjutnya tidak dilakukan.
KADAR AIR
Penggunaan konsentrasi MgCl2 memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar air. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan M4 = 5,123 % dan nilai terendah dapat dilihat pada perlakuan M1 = 1,900 %. Lama perendaman memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar air. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan L4= 4,045 % dan nilai terendah dapat dilihat pada perlakuan L1 = 3,124 %. Pengaruh interaksi lama perendaman dan MgCl2 memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (p>0.05) terhadap kadar air yang dihasilkan sehingga tidak dilakukan pengujian selanjutnya.
RENDEMEN
Penggunaan konsentrasi MgCl2 memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap rendemen. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan M3 = 1,900 % dan nilai terendah dapat dilihat pada perlakuan M4 = 1,610 %. Lama perendaman memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap rendemen. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan L3 = 1,830 % dan nilai terendah dapat dilihat pada perlakuan L4 = 1,540 %. Pengaruh interaksi lama perendaman dan MgCl2 memberikan pengaruh berbeda nyata (p<0.01) terhadap rendemen yang dihasilkan.Nilai rataan tertinggi yaitu pada lama perendaman 36 jam dan konsentrasi magnesium klorida 0,25 % yaitu1,940% dan nilai rataan terendah yaitu pada lama perendaman 48 jam dan konsentrasi magnesium klorida 0,125% yaitu 1,140 %.