Abstract:
Beton busa (Foam Concrete) adalah salah satu bagian dari beton ringan. Beton busa
dalam penelitian ini dibuat dengan campuran air, semen, pasir, busa dan
penambahan serat polypropylene, serbuk cangkang telur, dan abu sekam padi
dengan variasi bahan tambah sebanyak 10%, 15%, dan 20%. Penambahan busa
pada campuran akan membentuk pori-pori pada beton sehingga beton tersebut
menjadi ringan karena berkurangnya jumlah material yang digunakan. Busa di sini
dibentuk dari foaming agent yang dicampur dengan air yang akan menghasilkan
busa yang stabil. Penelitian ini dilakukan penambahan serat polypropylene dengan
tujuan untuk solusi kelemahan beton ringan terhadap tarik serta membuat beton
ringan lebih padat dikarenakan pori-pori beton ringan terisi oleh serat
polypropylene sehingga kuat tekan dan kuat tariknya meningkat serta mengurangi
resapan airnya. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik dilakukan pada umur 28 hari.
Hasil pengujian kuat tekan berdasarkan variasi yang direncanakan didapat Normal
(0%) = 7,13 Mpa; Variasi I (10%) = 5,65 Mpa; Variasi II (15%) = 2,74 Mpa; Variasi
III (20%) = 2,43 Mpa. Sedangkan hasil nilai kuat tarik berdasaran variasi yang
direncakanan didapat Normal (0%) = 0,65 Mpa; Variasi I (10%) = 0,72 Mpa;
Variasi II (15%) = 0,42 Mpa; Variasi III (20%) = 0,37 Mpa. Dari hasil yang didapat
terjadi penurunan pada setiap variasi yang disebabkan karna terlalu banyaknya
penggunaan bahan tambah serbuk cangkang telur yang membuat campuran beton
tidak saling terjadinya pengikatan, sehingga pada penelitian selanjutnya diperlukan
variasi yang lebih spesifik