Abstract:
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh adanya pelepasan
energi regangan elastis batuan pada litosfir. Tidak jarang gempa datang secara
berulang (gempa susulan) terkhusus wilayah Indonesia yang merupakan wilayah
zona gempa. Oleh karena itu diperlukan struktur bangunan yang mampu
meminimalisir resiko kerusakan akibat gempa terkhusus gempa yang datang
secara berulang yang memberikan energi lebih besar dibandingkan dengan gempa
tunggal. Dalam hal tersebut struktur baja sangat direkomendasikan karena struktur
baja lebih elastis dibandingkan dengan struktur beton bertulang. Pada tugas akhir
ini direncakan sebuah struktur dengan 3 lantai yang dimodelkan terhadap 4 jenis
penskalaan rekaman gempa yaitu penskalaan DBE dan MCE untuk analisis linier
dan analisis non linier. Juga dilakukan pemodelan struktur dengan 2 jenis
pemodelan yaitu, pemodelan centerline dan panelzone scissor Dari hasil analisis
yang didapatkan dari hasil memodelkan struktur baja dengan kondisi tanah keras
(R6) terhadap gempa tunggal dan gempa berulang didapatkan nilai interstory drift
dimana hasil penskalaan MCE lebih besar dibandingkan dengan nilai penskalaan
DBE dan gempa berulang lebih dominan dibandingkan gempa tunggal dari tiap
penskalaan. Hasil analisis juga didapatkan nilai simpangan inelastik dimana rasio
penskalaan DBE untuk gempa tunggal pada pemodelan centerline adalah 1,434,
pada pemodelan panelzone scissor 1,080 dan untuk gempa berulang pada
pemodelan centerline adalah 1,858 dan pada panelzone scissor 1,14. Nilai rasio
simpangan inelastik untuk penskalaan MCE untuk gempa tunggal pada
pemodelan centerline adalah 2,101 dan pada panelzone scissor 1,154 dan untuk
gempa berulang pada pemodelan centerline adalah 2,2847 dan panelzone scissor
1,415.