Abstract:
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh adanya pelepasan
energi regangan elastis batuan pada litosfir. Gempa itu sendiri terdiri dari gempa
tunggal yang mana terdiri dari gempa regular, pulse,fling. Oleh karena itu
diperlukan struktur bangunan yang mampu meminimalisir resiko kerusakan akibat
gempa regular, pulse dan fling. Dalam hal tersebut struktur baja sangat
direkomendasikan karena struktur baja lebih elastis dibandingkan dengan struktur
beton bertulang. Pada tugas akhir ini direncakan sebuah struktur dengan 4 lantai
yang dimodelkan terhadap penskalaan rekaman gempa yaitu penskalaan MCE
yang disandingkan dengan 20 groundmotion untuk masing masing jenis gempa
regular, pulse, fling untuk analisis linier dan analisis non linier. Dari hasil analisis
yang didapatkan dari hasil memodelkan struktur baja dengan kondisi tanah lunak
terhadap gempa tunggal didapatkan nilai incremental displacement analysis
dimana hasil kurva IDA tersebut menunjukkan gempa regular lebih besar daripada
gempa pulse dan fling dimana gempa regular lebih dominan untuk mendapatkan
kinerja keruntuhan lebih cepatb dibandingkan gempa pulse dan fling. Hasil
analisis didapatkan bahwa interstory drift pada gempa regular memiliki nilai drift
sebesar 0.539, gempa pulse 0.442, dan gempa fling 0.726 dan analisis
kemungkinan keruntuhan di buat dengan kategori 10% collapse, 5% CP (collapse
prevention), 2.5% LS (life safety) dan 0.7% IO (immediate occupancy)