Abstract:
Beras merupakan salah satu bahan makanan pokok rakyat Indonesia. Beras
tidak hanya menjadi komoditas pangan tetapi juga merupakan komoditas dari segi
ekonomi, sosial, politik, dan budaya di Indonesia. Penyimpanan atau pengemasan
merupakan salah satu hal yang menentukan kualitas dan kuantitas dari suatu
bahan makanan sebelum sampai ke tangan konsumen. Maka dari itu perlu
dilakukan pengemasan yang baik agar hasil penyimpanan tidak terserang hama
atau penyakit, Selama penyimpanan beras mengalami penyusutan kualitas dan
kuantitas. Kumbang beras adalah musuh utama beras yang merupakan serangga
yang berkembang biak di beras. Pengendalian hama pasca panen yang paling
efisien dan umum dilakukan adalah dengan menggunakan pestisida kimia dengan
cara fumigasi, apabila ditinjau secara ekologis penggunaan insektisida sintetik
dapat berdampak negative pada lingkungan dan menimbulkan residu insektisida
pada bahan yang dipanen. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu
alternatif lain dengan menggunakan bahan alami/nabati (botani) yang relatif tidak
meracuni manusia, hewan, dan tanaman lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas beberapa
pestisida nabati dalam mengendalikan hama Kumbang beras (sitophilus oryzae)
dan untuk mengetahui jenis varietas beras apa yang paling tahan terhadap
serangan hama Kumbang beras ini. Penelitian ini menggunakan rancangan acak
lengkap fakrotial ( RAL faktorial) dengan 2 faktor, faktor pertama dengan
beberapa jenis pestisida nabati yaitu: P0= Kontrol ( Tanpa Perlakuan) P1=
Ekstrak Pandan Wangi, P2= Ekstrak Daun Sirsak, P3= Ekstrak Bawang Putih
dengan dosis yang sama pada setiap pestisida yaitu 7,5 gram/sampel dan faktor
kedua dengan penggunaan beberapa varietas beras yaitu: V1= IR64, V2= IR42,
V3= Infari dan V4= Log Green dengan dosis yang sama pada setiap perlakuan
yaitu: 300 gram/sampel. Terdapat 16 kombinasi perlakuan yang di ulang
sebanyak 3 kali yang menghasilkan 48 satuan plot/sampel percobaan, jumlah
sampel per ulangan 16 sampel dengan semuanya merupakan sampel pengamatan,
jumlah sampel seluruhnya 48. Parameter yang di ukur adalah Mortalitas hama,
Gejala kematian hama secara visual, varietas beras yang tahan terhadap hama
sitophilus dan beras yang mengalami kerusakan paling tinggi akibat serangan
hama sitophilus.
Data hasil pengamatan yang di analisis menggunakan analisis of varians
(ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji beda rataan menurut Duncan (DMRT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi beberapa pestisida nabati dan
beberapa varietas beras berpengaruh nyata terhadap parameter Seperti: mortalitas
hama, beras yang tahan terhadap serangan hama s. oryzae yaitu varietas IR64.
serta beras yang mengalami kerusakan paling tinggi terdapat pada perlakuan Log
green.