Abstract:
Sambungan balok-kolom dapat mempengaruhi kegagalan atau keruntuhan pada
sistem struktur. Dengan berkembangnya metode dalam menganalisis sambungan,
maka tujuan tugas akhir ini untuk mengetahui pengaruh tata letak baut terhadap
momen-rotasi, klasifikasi, tegangan-regangan, nilai tekan-tarik baut, serta geser
baut pada sambungan end-plate dengan menggunakan software FEM. Hasil yang
didapat dengan membandingkan perletakan baut adalah bertambahnya ketebalan
end-plat 16 mm ke 20 mm dapat meningkatkan momen dan kapasitas rotasi yang
terjadi namun pada batas ketebalan tertentu, menurun diakibatkan kegagalan pada
baut dengan kondisi end-plate belum mencapai titik leleh. Pada klasifikasi
sambungan terdapat dua jenis yaitu pinned dan semi-rigid. Tegangan-regangan
pada baut dengan variasi yang berbeda akan sangat berpengaruh terhadap
daktilitasnya, dimana kondisi tata letak baut sangat mempengaruhi. perpanjanganperpendekan cendrung menurun dari baut teratas hingga terbawah adapun
perpanjangan dan beban tarik maksimum terjadi pada baut baris teratas yaitu
sebesar 1090,3 Mpa pada Tp 16 dengan stiffners model 2 baut disusun zig-zag.