Abstract:
Penurunan Motivasi dan produktivitas kerja karyawan juga tercermin dari
rendahnya tingkat kedisiplinan dari beberapa karyawan terhadap peraturan dan
kebijaksanaan perusahaan serta minimnya partisipasi dari tiap karyawan untuk
memajukan organisasi. Ditambah lagi dengan permasalahan seputar motivasi
kerja internal yang belum efektif, adanya kerancuan pada deksripsi kerja dan
kekurangakuratan dalam evaluasi kerja yang dilakukan oleh sebagian penilai
dapat semakin memicu lemahnya motivasi kerja yang sudah dimiliki oleh para
karyawan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan
motivasi terhadap kinerja karyawan pada Perum Perumnas Regional 1 Medan.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompetensi dan motivasi, sedangkan
variabel terikat adalah kinerja karyawan. Dalam mengukur indikator setiap
variabel penelitian digunakan adalah skala Likert. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua karyawan yang bekerja di Perum Perumnas Regional-1, Medan
memiliki karyawan 198 karyawan. Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 37 responden. Analisis data menggunakan uji regresi linier
berganda, uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan motivasi
secara bersama sama terhadap kinerja karyawan, sedangan uji t digunakan untuk
mengetahui pengaruh kompetensi dan motivasi secara terpisah terhadap kinerja
karyawan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kompetensi dan motivasi kerja secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil
pengujian secara parsial menunjukkan bahwa kompetensi dan motivasi kerja
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Faktor motivasi
mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja karyawan
dibandingkan dengan kompetensi. Pengaruh motivasi kerja sebesar 42,70% lebih
dominan berperan meningkatkan kinerja karyawan dibandingkan faktor
kompetensi sebesar 38,50%.