Abstract:
Pola pada dasarnya merupakan sebuah gambaran tentang sebuah proses
yang terjadi dalam sebuah kejadian sehingga memudahkan seseorang dalam
menganalisa kejadian tersebut, dengan tujuan agar dapat meminimalisasikan
segala bentuk kekurangan sehingga dapat diperbaiki. Sedangkan komunikasi
merupakan suatu proses interaksi penyampaian pesan antar komunikator dan
komunikan yang selanjutnya akan mendapat feedback langsung maupun tidak
langsung dari komunikan. Bentuk khusus komunikasi interpersonal ini adalah
komunikasi diadik (dyadic communication) dan komunikasi triadic (multilevel
Communication). Komunikasi diadik adalah komunikasi yang melibatkan hanya
dua orang, seperti suami-istri, dua sejawat,dua sahabat dekat,guru-murid, dan
sebagainya. Sedangkan komunikasi triadic yaitu komunikasi antar pribadi yang
pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang
komunikan. Jika misalnya A yang menjadi komunikator, maka ia pertama-tama
menyampaikan kepada komunikan B, kemudian kalau dijawab atau ditanggapi,
beralih kepada komunikan C, juga secara berdialogogis.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara langsung
dengan penelitian langsung lapangan yaitu mengumpulkan data – data dari
lapangan yang meliputi kegiatan survei di lapangan, yakni melalui metode
wawancara dan observasi lokasi penelitian. Sedangkan teknik analisa data
deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pola komunikasi
yang dilakukan guru pendamping dengan muridnya adalah pola komunikasi
interpersonal triadic. Dimana komunikasi interpersonal antara guru dan anak
muridnya dilakukan secara langsung tatap muka berbicara satu sama lain. Dengan
cara ini mereka anak tunarungu akan merasa dekat dengan gurunya sehingga
mereka mereka merasa tidak ada jarak dan perbedaan antara mereka, Bahkan
mereka para anak tunarungu menganggap gurunya juga sebagai temannya.