Abstract:
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2017 dengan tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi (luas lahan, bibit,
pupuk, pestisida, tenaga kerja) terhadap produksi nanas, untuk mengetahui apakah
faktor produksi usahatani nanas sudah efisien, dan untuk mengetahui kelayakan
usahatani nanas menurut B/C ratio.
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan
alasan bahwa daerah tempat penelitian salah satu sentra produksi di kabupaten
Simalungun.
Dari analisis penelitian diperoleh Multiple R square sebesar 0,987 %
mengartikan bahwa secara menyeluruh ada hubungan yang erat antara luas lahan,
bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja, hal ini didukung oleh nilai F – hitung
404,887 > F – tabel 2,59 pada taraf kepercayaan 95 % ( 0,05).
Secara parsial ada pengaruh luas lahan dalam hal ini didukung oleh nilai t
– hitung 3,285 > t – tabel 2,056. Secara parsial ada pengaruh bibit hal ini
didukung oleh nilai t – hitung 2,274 > t – tabel 2,056 pada taraf kepercayaan 95
% dan pupuk, diperoleh nilai t-hitung 2,109 > t-tabel 2,056. Sedangkan pestisida
tidak berpengaruh nyata terhadap penambahan produksi usahatani nanas hal ini
dilihat dari nilai t – hitung 0,889 < t – tabel 2,056 dan tenaga kerja tidak
berpengaruh nyata di lihat dari nilai t-hitung 1,603 < t-tabel 2,056.
Dari hasil perhitungan B/C bahwa nilai B/C Ratio sebesar 1,252. Hal ini
berarti bahwa usahatani nanas sudah dapat memberikan keuntungan karena B/C
Ratio > 1 ini mengartikan bahwa usahatani nanas sudah layak untuk dijalankan
usahataninya