Abstract:
Kedekatan hubungan antara orang Gayo dan orang Jawa berhubungan
Patronase (ketergantungan) orang Jawa sebagai pendatang di Bener Meriah yang
secara kultural wilayah ini di dominasi oleh orang Gayo. Sementara pendatang
yang lain, khususnya orang Minang yang merupakan pendatang secara mandiri
lebih bersifat otonom dikarenakan mereka adalah pengusaha-pengusaha yang
bergerak di bidang perdagangan sehingga dalam hal ini, orang padang dianggap
sebagai kompetitor bagi orang Gayo.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan
Prilaku Komunikasi Antarbudaya Etnik Jawa Dalam Hubungan Bisnis Dengan
Etnik Gayo di Kabupaten Bener Meriah. Terdapat dua teori yang mendasari
penelitian ini yaitu Perilaku Komunikasi dan Komunikasi Antarbudaya. Teori
Interaksionisme Simbolik dimaksud dalam penelitian ini hubungan komunikasi
etnik Gayo dan etnik Jawa.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh selama penelitian akan
disajikan dalam bentuk analisis data dengan10 (sepuluh) orang narasumber yang
terbagi dari 5 (lima) orang etnik Jawa dan 5 (lima) orang etnik Gayo. Data yang
diperoleh dari lapangan dilakukan analisis melalui tahap reduksi data, paparan
data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.Hasil penelitian ini adalah setiap orang
tua dan anak memiliki komunikasi antarbudaya etnik jawa dalam hubungan
bisnis dengan etnik gayo di kabupaten yang berbeda-beda. perilaku komunikasi
positif lebih banyak dibandingkan perilaku komunikasi negatif. Secara umum
kesan yang dihasilkan dari keseluruhan narasumber/ informan tentang perilaku
komunikasi antarbudaya etnik jawa dalam hubungan bisnis dengan etnik gayo di
kabupaten bener meriah adalah perilaku komunikasi yang terbuka.