Abstract:
Penelitian ini berjudul Peran Grup Line Sebagai Media Komunikasi Organisasi
(Studi Deskriptif Sebagai Media Komunikasi Organisasi Remaja Mesjid
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang). Group (grup) adalah
hubungan interaksi antara beberapa orang untuk membentuk kerjasama. Grup di
media sosial biasanya terdiri dari 3 orang atau lebih yang terbentuk karena adanya
persamaan diantara mereka, entah persamaan tujuan, topic pembicaraan, ataupun
yang lainnya. Line sebagai salah satu aplikasi popular mempunyai banyak fitur
yang memudahkan para penggunanya dalam berbagi pesan. Salah satu fiturnya
yang membuat peneliti tertarik yakni group chat yang bisa dibuat sendiri oleh
para penggunanya. Dengan kapasitas hingga mencapai 200 orang, pengguna dapat
leluasa mengundang teman-temannya untuk masuk dalam group chat di aplikasi
line ini. Komunikasi Organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan informasi
dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah
komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola,
komunikasi atasan ke bawahan, atau komunikasi dari bawahan kepada atasan.
Penelitian ini menggunakan grup line, dimana media sosial seperti grup line
memiliki peran penting dalam kegiatan berkomunikasi sehari-hari. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui Peran Grup Line Sebagai Media Komunikasi
Organisasi Remaja Mesjid Nurul Hidayah Kecematan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang. Penelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan menggunakan metode
wawancara sistematik maupun dokumentasi. Hasil yang didapatkan dalam
penelitian ini adalah grup line digunakan untuk mengirimkan berbagai informasi
kepada seluruh anggota Remaja Mesjid Nurul Hidayah, agar seluruh anggota
lebih cepat mengetahui informasi dari pimpinan/ketua organisasi. Selain itu, peran
grup line ini juga sebagai hiburan untuk bercengkrama dengan seluruh anggota
Remaja Mesjid Nurul Hidayah, seperti membicarakan masalah sosial maupun
topik terhangat tentang keorganisasian remaja mesjid tersebut. Meskipun sudah
banyak media sosial baru, tetapi para narasumber masih aktif menggunakan grup
line dalam memberikan informasi kepada seluruh anggota remaja mesjid karena
dianggap lebih menarik dan simpel. Narasumber dan para anggota setuju bahwa
postingan di dalam grup hanya bersifat internal saja, karena informasi yang
dikirim hanya membahas tentang keorganisasian Remaja Mesjid Nurul Hidayah.