Abstract:
Permasalahan yang terjadi pada sistem drainase Kecamatan Medan Tembung
yaitu setiap tahunnya selalu tergenang air, khususnya pada musim penghujan.
Pada sejumlah saluran drainase, baik yang ada dalam lingkungan rumah penduduk
maupun saluran induk begitu hujan besar terjadi air meluap keluar dan
menggenangi pemukiman dan ruas jalan. Luas genangan banjir ± 400 m, tinggi
genangan ± 50 cm, dan lamanya genangan ± 3 jam di Jl. Perjuangan. Dari hasil
survei dilapangan didapat data-data saluran drainase eksisting yaitu, untuk
drainase primer adalah lebar atas 7 meter, lebar bawah 4 meter, tinggi 2 meter,
dan kemiringan 1,5 meter, untuk drainase sekunder adalah lebar atas 1,4 meter,
lebar bawah 0,8 meter, tinggi 0,6 meter, dan kemiringan 0,3 meter, dan untuk
drainase tersier adalah lebar atas 0,5 meter, lebar bawah 0,3 meter, tinggi 0,2
meter, dan kemiringan 0,1 meter. Pada penelitian ini digunakan metode Log
Pearson Type III dan dari hasil analisa di dapat nilai debit (Q) rancangan untuk
kala ulang 10 tahun yaitu, untuk saluran primer Q10 = 2,678 m3
/det, untuk saluran
sekunder Q10 = 1,112 m3
/det, dan untuk saluran tersier Q10 = 0,318 m3
/det, dari
hasil analisa tersebut di dapat bahwasannya saluran drainase sekunder dan tersier
sudah tidak mampu lagi untuk menampung besarnya debit curah hujan, sedangkan
untuk saluran drainase primer masih mampu untuk menampung besarnya debit
curah hujan. Maka dari itu untuk saluran drainase sekunder dan tersier perlu
dilakukan perencanaan ulang agar mampu untuk menampung besarnya debit
curah hujan, agar apabila hujan deras terjadi maka air tidak lagi meluap dan
menimbulkan genangan atau banjir di wilayah tersebut