Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya pembuat film di Indonesia yang
mengangkat kisah-kisah kepemimpinan para tokoh-tokoh besar kedalam filmnya. Selain itu, film
merupakan salah satu media komunikasi yang terbilang cukup efektif untuk menyampaikan
pesan kepada masyarakat. Salah satu film yang cukup menarik perhatian penikmat film adalah
Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2). Film ini mengisahkan perjalanan Rudy Habibie sebagai
pemimpin organisasi PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) untuk mencapai tujuannya dalam
membangun Industri Dirgantara.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan
pendekatan semiotika. Teori ini menggunakan model analisis semiotika Ferdinand De Saussure
untuk mengetahui makna atau pesan kepemimpinan yang terdapat dalam film tersebut. Subjek
penelitian ini adalah Scene yang menampilkan pesan kepemimpinan. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan melihat dan memahami film. Analisis data dilakukan dengan mengamati
simbol-simbol berdasarkan pada tanda-tanda, setelah itu hasil pengamatan disusun sebagai
sebuah maknayang menjadi kesimpulan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menganalisis isi pesan kepemimpinan
dalam film Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2), meneliti tiga kategori kepemimpinan yaitu
kepemimpinan partisipatif, kepemimpinan karismatik dan kepemimpinan transformasional. Dan
di film ini Rudy Habibie memiliki tiga sifat kepemimpinan tersebut. Rudy menunjukkan jiwa
kepemimpinannya yaitu kepemimpinan yang membawa organisasi pada sebuah tujuan baru
yang lebih besar dan belum pernah dicapai sebelumnya dengan memberikan kekuatan mental
dan keyakinan kepada para anggota agar mereka bergerak secara sungguh-sungguh menuju
tujuan bersama tersebut dengan mengesampingkan kepentingan atau keadaan personal. Bagi
Rudy Habibie, kemerdekaan adalah hak paling sukar yang bisa didapat manusia. Begitu pun,
kemerdekaan hanyalah gerbang, mengisinya adalah tantangan yang sesungguhnya. Tanggung
jawab kita adalah mengisi kemerdekaan dengan berbuat, sehingga dapat menentukan perjalanan
bangsa ini, berhasil atau sia-sia belaka. Banyak teladan berharga yang bisa kita pelajari dari
sosok muda Rudy Habibie. Darinya kita bisa melihat dengan lebih tajam, bahwa pemuda adalah
subjek bagi masa depan bangsa, dan harus berani mengambil inisiatif untuk menjadi bagian dari
perubahan. Rudy Habibie tak hanya mengutuk kenyataan, tapi ia terus-menerus berupaya
memperbaiki nasib bangsanya. Ia berjuang sepenuh hati demi mewariskan masa depan
bangsanya yang lebih baik. Dengan bekal ajaran Islam yang menjadi nafas hidupnya, ia memiliki
keyakinan, ketaatan, ketekunan, sekaligus keteguhan sikap dalam melakukan perjuangannya.